Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Mahasiswa Unhas Terkait Kebijakan Nadiem yang Tidak Wajibkan Lagi Skripsi

Kompas.com - 31/08/2023, 21:32 WIB
Darsil Yahya M.,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim baru-baru ini membuat heboh dunia pendidikan.

Nadiem mengatakan bahwa ke depan mahasiswa S-1 dan Sarjana Terapan tidak lagi wajib membuat skripsi sebagai syarat kelulusan.

Pernyataan Nadiem Makarim kemudian menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa maupun perguruan tinggi yang selama ini menjadikan skripsi sebagai syarat wajib untuk meraih gelar sarjana.

Bahkan, terkait isu tersebut, terjadi pro dan kontra di kalangan para mahasiswa.

Ada yang mendukung ada pula yang ingin skrispi tetap menjadi syarat wajib untuk menyelesaikan studi S-1 mereka.

Baca juga: Akses Jalan Tertutup Tembok Rumah Mewah dan Masjid, Sekeluarga di Makassar Memanjat Pakai Tangga

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Jurusan Psikologi Unhas Makassar, Sulsel, Afiqah Rezki Riyani mengaku sepakat dengan usulan Nadiem jika mahasiswa S-1 dan Sarjana Terapan tidak lagi wajib membuat skripsi.

"Saya sepakat karena sekarang dapat dilihat banyak mahasiswa (tingkat) akhir yang berat mengerjakan skripsi yang berujung pada joki skripsi atau mencopas (copy paste) dari Google," kata Afiqah, saat ditemui Kompas.com di kampusnya, Kamis (31/8/2023).

Menurut mahasiswi angkatan 2020 ini, ketika skripsi bisa digantikan dengan proyek-proyek lain, itu dapat membuat mahasiswa berpikir inovatif dan tidak monoton pada skripsi-skripsi yang ada pada jurusan. 

"Saya sepakat dengan Pak Nadiem Makarim bahwa skripsi mungkin tidak diwajibkan, tapi boleh diganti dengan proyek-proyek lain," ujar dia.

Ia menuturkan, banyak mendengar curhat teman-temannya yang stres akibat mengerjakan skripsi.

"Apalagi, beberapa teman-teman saya mahasiswa tingkat akhir yang saya tanya katanya kita itu lulus tergantung dosen pembimbing. Jadi, sebenarnya ada kasiannya juga ketika kita sudah antusias tapi dosen pembimbing ini tidak terlalu antusias untuk membimbing kita untuk lulus skripsi," ungkap dia.

Sehingga dengan proyek yang dijalankan, kata Afiqah l, di situ peran mahasiswa jauh lebih banyak dibanding dosen pembimbingnya. 

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pria di Makassar, Pelaku Emosi Korban di Rumah Mantan Istrinya

 "Karena dari proyek itu mahasiswa bisa langsung berkembang secara inovatif dan dosen hanya membimbing sedikit-sedikit saja seperti program PKM atau PMW yang diadakan di Kemendikbud. Jadi, saya sepakat dengan pernyataan Pak Nadiem Makarim soal skripsi tidak diwajibkan," ujar dia.

Sementara menurut mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas Syahrul Hayat, pengahapusan skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa dapat mempermudah kelulusan. Namun, ia bersikap kontra terkait kebijakan tersebut.

"Karena saya sebagai mahasiswa semester 5 yang tahun depan mungkin sudah mengkaji skripsi, saya sendiri ingin sebagai lulusan sarjana keluar (selesai kuliah) dengan 1 bidang yang saya minati," imbuh dia.

Dia menyebut, bidang yang ia minati tersebut bisa menjadi acuan saat dirinya nanti membuat skripsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Viral, 3 Buruh Ekspedisi Tertimpa Kaca saat Bongkar Muat di Pelabuhan Makassar

Viral, 3 Buruh Ekspedisi Tertimpa Kaca saat Bongkar Muat di Pelabuhan Makassar

Makassar
Dua Hari Tidak Masuk Kampus, Mahasiswi di Makassar Ditemukan Tewas Dalam Indekos

Dua Hari Tidak Masuk Kampus, Mahasiswi di Makassar Ditemukan Tewas Dalam Indekos

Makassar
Hak Politik Ricky Ham Pagawak Dicabut 5 Tahun

Hak Politik Ricky Ham Pagawak Dicabut 5 Tahun

Makassar
Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Tertunduk di Ruang Sidang

Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Tertunduk di Ruang Sidang

Makassar
Demo Pemadaman Bergilir Diwarnai Kericuhan di PLN Makassar, Warga: Kita Menderita

Demo Pemadaman Bergilir Diwarnai Kericuhan di PLN Makassar, Warga: Kita Menderita

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 30 November 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 30 November 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Usai Pemadaman Listrik Bergilir, 3 Ruang Kelas MAN 1 Makassar Terbakar

Usai Pemadaman Listrik Bergilir, 3 Ruang Kelas MAN 1 Makassar Terbakar

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 29 November 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 29 November 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Ada ASN dan PPS yang Diduga Ikut Jalan Sehat Ganjar-Gibran di Makassar

Ada ASN dan PPS yang Diduga Ikut Jalan Sehat Ganjar-Gibran di Makassar

Makassar
Ada Baliho Caleg dan Capres Terpasang di Lokasi yang Dilarang KPU Makassar

Ada Baliho Caleg dan Capres Terpasang di Lokasi yang Dilarang KPU Makassar

Makassar
Sebut Video Gibran Bagikan Uang di Makassar Hoaks, Bawaslu: Itu Bukan Amplop, tapi Gantungan Kunci

Sebut Video Gibran Bagikan Uang di Makassar Hoaks, Bawaslu: Itu Bukan Amplop, tapi Gantungan Kunci

Makassar
Ada 12 Titik di Kota Makassar yang Dilarang Dipasangi APK, Ini Rinciannya

Ada 12 Titik di Kota Makassar yang Dilarang Dipasangi APK, Ini Rinciannya

Makassar
Siswa SMK Tewas Setelah Dipanah Pemuda Bermotor di Makassar, Diduga Korban Salah Sasaran

Siswa SMK Tewas Setelah Dipanah Pemuda Bermotor di Makassar, Diduga Korban Salah Sasaran

Makassar
4 Pelaku Pembusuran yang Tewaskan Pelajar di Makassar Ditangkap Polisi

4 Pelaku Pembusuran yang Tewaskan Pelajar di Makassar Ditangkap Polisi

Makassar
Diduga Terkena Serangan Jantung, Sekdis PU Makassar Meninggal Dunia Saat Bernyanyi

Diduga Terkena Serangan Jantung, Sekdis PU Makassar Meninggal Dunia Saat Bernyanyi

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com