Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta mengaku, kenaikan harga telur akibat dipengaruhi supply dan demand, serta proses distribusi.
"Untuk kenaikan harga komoditas yang cenderung fluktuatif seperti telur saat ini, hasil konfirmasi tim pemantau ke pedagang karena harga dari supplier yang naik," ungkapnya.
"Kalau hasil pemantau tim di 10 pasar tradisional harga masih bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per rak. Secara rata-rata sebulan terakhir sudah seperti itu," katanya.
Untuk menormalkan kembali harga telur di pasaran, pihaknya bakal melakukan upaya koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi.
"TPID Kota koordinasikan dengan TPID Propinsi untuk langkah-langkahnya karena menyangkut koordinasi antardaerah supplyer, dan harga produksi di supplyer, sekiranya direkomendasi nanti dapat dilakukan operasi pasar khusus," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.