Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Terjebak Macet Parah di Jalan Maros-Bone, Menunggu di Tengah Hutan hingga Terpaksa Menahan Kencing

Kompas.com - 25/03/2023, 05:00 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAROS, KOMPAS.com - Kemacetan parah sering terjadi di jalan penghubung Kabupaten Maros dengan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Selain sempit, jalan yang rusak juga menjadi penyebab kemacetan tersebut.

Jalan poros Maros-Bone itu berkelok-kelok, mendaki gunung dan melintasi jurang di daerah Kecamatan Camba. Tak jarang kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut.

Di jalan penghubung Kabupaten Maros dan Bone ini, ada dua daerah yang sering menjadi titik kemacetan, yakni di Kappang dan Tompo Ladang. 

Baca juga: Jalur Pantura Macet Parah, Kadishub Pati: Kendalanya Cuma Hujan

Jika hendak melintasi jalur ini, pengemudi harus ekstrahati-hati dan penuh kesabaran. Pasalnya, dua daerah ini kerap menjadi titik kemacetan akibat adanya kendaraan yang rusak atau terbalik saat melakukan pendakian. 

Tak tanggung-tanggung, jika terjadi kemacetan, bisa mencapai puluhan kilometer. Masyarakat pun harus menggu berjam-jam sampai kemacetan tersebut teratasi. Bahkan, ada pengendara yang terkadang menginap di tengah hutan batu.

Meski begitu, jalan ini menjadi jalur favorit bagi pengemudi mobil, truk, dan pengendara motor. Pasalnya, jalur ini merupakan jalan pintas yang dapat memangkas waktu perjalanan. 

Perjalanan dari Kota Makassar menuju Kabupaten Bone yang berjarak 150 km sebenarnya dapat ditempuh selama empat jam asalkan jalur tersebut tak macet dan mulus.

Adapun jalur alternatif lainnya berada di Kabupaten Barru melalui Bulu Dua yang jarak tempuhnya sekitar 200 km dengan kondisi jalan rusak parah. 

Jalan Camba ini pun sering dilalui truk barang ataupun mobil angkutan penumpang yang hendak ke Kabupaten Bone, Sinjai, dan Soppeng. Selain itu, banyak juga kendaraan yang melakukan penyeberangan kapal feri dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Jika ada mobil rusak atau kecelakaan di Camba ataupun Tompol Ladang, penderitaan para sopir dimulai. Apalagi, kondisi di jalan tersebut sepi karena tak ada rumah warga.

"Kalau sudah ada mobil rusak atau mobil terbalik di Camba atau Tompo Ladang, biasa sampai pagi baru bisa lolos. Jadi kami biasa menginap di mobil yang mengular hingga sekitar 5 atau 6 kilometer," kata sopir angkutan, Ato, ketika dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023). 

Baca juga: Jalan Pantura Pati-Rembang Macet Parah, Satlantas Polresta Pati Beri Penjelasan

Untuk menghindari kemacetan panjang, sambung Ato, biasanya para sopir angkutan penumpang atau truk saling menginformasikan melalui telepon seluler ataupun media sosial. 

"Jadi kalau ada kemacetan di Kappang atau Tompo Ladang, lebih bagus tunda pemberangkatan dulu. Biasanya kami mencari masjid, warung, atau tempat peristirahatan sampai arus kembali lancar," ujarnya. 

Hal yang sama juga disampaikan Hayati. Warga Kota Makassar itu mengaku pernah terjebak macet hingga lima jam di tengah hutan Kappang pada malam hari setelah dari Kabupaten Bone.

"Saya pernah terjebak macet lima jam di Kappang karena ada truk yang rusak di tengah jalan yang sempit. Jadi arus kendaraan lumpuh dan tidak ada rumah di sekitar situ. Apalagi kalau orang mau buang air, ya terpaksa menahan diri. Siksa sekali," cerita Hayati. 

Baca juga: Macet Parah Jalan Pantura Pati-Rembang, Penyebab hingga Keluhan Warga ke Ganjar

Warga berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Hal ini mengingat tidak lama lagi memasuki musim mudik.

"Saya warga Bone yang biasa ke Kota Makassar, berharap sih segera diperbaiki jalanan ini. Biar tidak ada lagi kemacetan panjang dan harus menunggu berjam-jam di tengah hutan," harap Ba'bang. 

Ba'bang menceritakan, dirinya pernah terjebak macet di Kappang. Saat macet total, ada beberapa mobil ambulans yang membawa orang sakit ikut terjebak macet. 

"Ya, terpaksa mobil ambulans itu juga ikut terjebak macet berjam-jam sampai arus kembali normal. Padahal, itu ambulans membawa orang sakit yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar," bebernya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengenal Nasu Palekko, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Mengenal Nasu Palekko, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Makassar
Mengenal Songkolo Bagadang, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Mengenal Songkolo Bagadang, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Makassar
2 Truk Kontainer dan Sepeda Motor Terbakar di Makassar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

2 Truk Kontainer dan Sepeda Motor Terbakar di Makassar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

Makassar
Oknum Guru di Makassar Diduga Aniaya Siswa di Mushala, Orangtua Lapor Polisi

Oknum Guru di Makassar Diduga Aniaya Siswa di Mushala, Orangtua Lapor Polisi

Makassar
Buntut Adu Jotos Remaja Putri di Makassar, Polisi Amankan 7 Orang

Buntut Adu Jotos Remaja Putri di Makassar, Polisi Amankan 7 Orang

Makassar
Mengenal Bawang Goreng Palu, Oleh-oleh Khas Palu

Mengenal Bawang Goreng Palu, Oleh-oleh Khas Palu

Makassar
Kisah Wentira, Misteri Kerajaan Gaib di Sulawesi Tengah

Kisah Wentira, Misteri Kerajaan Gaib di Sulawesi Tengah

Makassar
Adu Jotos Dua Remaja Putri di Makassar Dipicu Masalah Asmara

Adu Jotos Dua Remaja Putri di Makassar Dipicu Masalah Asmara

Makassar
Kendari Beach, Tempat Nongkrong Melihat 'Sunset' di Kota Kendari

Kendari Beach, Tempat Nongkrong Melihat "Sunset" di Kota Kendari

Makassar
Viral Video Dua Remaja Putri di Makassar Adu Jotos hingga Berguling di Tanah

Viral Video Dua Remaja Putri di Makassar Adu Jotos hingga Berguling di Tanah

Makassar
Diduga Mabuk, Pria di Makassar Tewas Usai Tabrak Trotoar Jalan

Diduga Mabuk, Pria di Makassar Tewas Usai Tabrak Trotoar Jalan

Makassar
Wanita di Makassar Tewas Terlindas Saat Hendak Menyalip Truk Trailer

Wanita di Makassar Tewas Terlindas Saat Hendak Menyalip Truk Trailer

Makassar
Temukan Harga Bahan Pokok Naik Saat Tinjau 2 Pasar di Makassar, Pj Gubernur Sulsel: Jeruk Nipis Naik Paling Tinggi

Temukan Harga Bahan Pokok Naik Saat Tinjau 2 Pasar di Makassar, Pj Gubernur Sulsel: Jeruk Nipis Naik Paling Tinggi

Makassar
Suami di Toraja Utara Aniaya Istrinya, Berawal Korban Diminta Jual Sebidang Tanah di Makassar

Suami di Toraja Utara Aniaya Istrinya, Berawal Korban Diminta Jual Sebidang Tanah di Makassar

Makassar
Usai Insiden Plafon Ambruk, Operasional Trans Studio Mal Makassar Tak Terganggu

Usai Insiden Plafon Ambruk, Operasional Trans Studio Mal Makassar Tak Terganggu

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com