MAROS, KOMPAS.com - Kemacetan parah sering terjadi di jalan penghubung Kabupaten Maros dengan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Selain sempit, jalan yang rusak juga menjadi penyebab kemacetan tersebut.
Jalan poros Maros-Bone itu berkelok-kelok, mendaki gunung dan melintasi jurang di daerah Kecamatan Camba. Tak jarang kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut.
Di jalan penghubung Kabupaten Maros dan Bone ini, ada dua daerah yang sering menjadi titik kemacetan, yakni di Kappang dan Tompo Ladang.
Baca juga: Jalur Pantura Macet Parah, Kadishub Pati: Kendalanya Cuma Hujan
Jika hendak melintasi jalur ini, pengemudi harus ekstrahati-hati dan penuh kesabaran. Pasalnya, dua daerah ini kerap menjadi titik kemacetan akibat adanya kendaraan yang rusak atau terbalik saat melakukan pendakian.
Tak tanggung-tanggung, jika terjadi kemacetan, bisa mencapai puluhan kilometer. Masyarakat pun harus menggu berjam-jam sampai kemacetan tersebut teratasi. Bahkan, ada pengendara yang terkadang menginap di tengah hutan batu.
Meski begitu, jalan ini menjadi jalur favorit bagi pengemudi mobil, truk, dan pengendara motor. Pasalnya, jalur ini merupakan jalan pintas yang dapat memangkas waktu perjalanan.
Perjalanan dari Kota Makassar menuju Kabupaten Bone yang berjarak 150 km sebenarnya dapat ditempuh selama empat jam asalkan jalur tersebut tak macet dan mulus.
Adapun jalur alternatif lainnya berada di Kabupaten Barru melalui Bulu Dua yang jarak tempuhnya sekitar 200 km dengan kondisi jalan rusak parah.
Jalan Camba ini pun sering dilalui truk barang ataupun mobil angkutan penumpang yang hendak ke Kabupaten Bone, Sinjai, dan Soppeng. Selain itu, banyak juga kendaraan yang melakukan penyeberangan kapal feri dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Jika ada mobil rusak atau kecelakaan di Camba ataupun Tompol Ladang, penderitaan para sopir dimulai. Apalagi, kondisi di jalan tersebut sepi karena tak ada rumah warga.
"Kalau sudah ada mobil rusak atau mobil terbalik di Camba atau Tompo Ladang, biasa sampai pagi baru bisa lolos. Jadi kami biasa menginap di mobil yang mengular hingga sekitar 5 atau 6 kilometer," kata sopir angkutan, Ato, ketika dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Jalan Pantura Pati-Rembang Macet Parah, Satlantas Polresta Pati Beri Penjelasan
Untuk menghindari kemacetan panjang, sambung Ato, biasanya para sopir angkutan penumpang atau truk saling menginformasikan melalui telepon seluler ataupun media sosial.
"Jadi kalau ada kemacetan di Kappang atau Tompo Ladang, lebih bagus tunda pemberangkatan dulu. Biasanya kami mencari masjid, warung, atau tempat peristirahatan sampai arus kembali lancar," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Hayati. Warga Kota Makassar itu mengaku pernah terjebak macet hingga lima jam di tengah hutan Kappang pada malam hari setelah dari Kabupaten Bone.
"Saya pernah terjebak macet lima jam di Kappang karena ada truk yang rusak di tengah jalan yang sempit. Jadi arus kendaraan lumpuh dan tidak ada rumah di sekitar situ. Apalagi kalau orang mau buang air, ya terpaksa menahan diri. Siksa sekali," cerita Hayati.
Baca juga: Macet Parah Jalan Pantura Pati-Rembang, Penyebab hingga Keluhan Warga ke Ganjar
Warga berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Hal ini mengingat tidak lama lagi memasuki musim mudik.
"Saya warga Bone yang biasa ke Kota Makassar, berharap sih segera diperbaiki jalanan ini. Biar tidak ada lagi kemacetan panjang dan harus menunggu berjam-jam di tengah hutan," harap Ba'bang.
Ba'bang menceritakan, dirinya pernah terjebak macet di Kappang. Saat macet total, ada beberapa mobil ambulans yang membawa orang sakit ikut terjebak macet.
"Ya, terpaksa mobil ambulans itu juga ikut terjebak macet berjam-jam sampai arus kembali normal. Padahal, itu ambulans membawa orang sakit yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar," bebernya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.