Momen Haru Bayi 8 Bulan Ikut Wisuda Gantikan Ibunya yang Meninggal

PALOPO, KOMPAS.com – Momen mengharukan terjadi saat wisuda sarjana angkatan XXII Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Sulawesi Selatan, tahun akademik 2022/2023.

Momen mengharukan itu saat pemanggilan akhir wisudawan untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bernama Nurul Zahara. Sontak, para hadirin yang hadir saat itu tertegun dan haru ketika seorang bayi berusia 8 bulan bernama Andi Nurul Azizah dipanggil untuk menerima ijazah ibundanya yang telah meninggal dunia.

Bayi Andi Nurul Azizah Aziz naik ke atas pentas digendong oleh keluarganya dan disalami oleh rektor dan para dekan fakultas. Sejumlah hadirin saat itu ikut bersedih dan menangis.

Baca juga: Lompat di Sungai, Pelajar SMA di Palopo Tewas Tenggelam

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andi Djemma Palopo, Darmawati, mengatakan, Nurul Zahara meninggal pada Kamis (23/2/2023).

“Dia yudisium pada hari itu Kamis (23/2/2023) pukul 08.30 Wita, wafat pada pukul 21.00 Wita malam, 12 jam setelah menyandang gelar sarjana S.Sos. Jadi hari yudisium dan hari wafatnya sama,” kata Darmawati saat dikonfirmasi, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Harga Beras di Kota Palopo Naik, Bulog Pastikan Stok Aman

Darmawati mengatakan, almarhumah Nurul Zahara berasal dari Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu. Dia memiliki kepribadian yang baik, sabar, tekun dan ulet, sehingga prestasinya membanggakan.

“Nilai IPK 3,67 dengan predikat kelulusan pujian,” ucap Darmawati.

Lanjut Darmawati, semasa kuliah semester akhir, almarhumah mengambil penelitian tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

“Skripsinya tentang strategi Satuan Polisi Pamong Praja dalam penertiban pedagang kaki lima di Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu,” ujar Darmawati.

MUH. AMRAN AMIR Bayi Andi Nurul Azizah Aziz naik ke atas digendong oleh keluarganya dan disalami oleh rektor dan para dekan fakultas, sejumlah hadirin saat itu ikut bersedih dan menangis, Sabtu (18/3/2023)

Segenap hadirin yang hadir terharu dengan kehadiran balita tersebut. Dengan memakai pakaian wisuda, jubah dan toga layaknya wisudawan lainnya, Kimberly ditemani neneknya mengikuti wisuda sarjana. 

Baca juga: Kisah Warga Miskin Ekstrem di Palopo, Berpenghasilan Rp 35.000 Per Hari untuk Hidupi Anak Cucu

Dia menjadi pusat perhatian saat dipanggil ke atas untuk pemindahan tali toga tanda sahnya kesarjanaan.

Wisudawan, dosen, dan semua yang hadir dalam ruangan meneteskan air mata. Kimberly digendong neneknya naik ke atas, satu persatu dosen mencium pipinya dan memberikan salam.