BARRU, KOMPAS.com - Bupati Barru, Suardi Saleh mengungkapkan bahwa bahwa salah satu penyebab banjir di wilayahnya adalah sistem drainase yang tak memadai di jalur kereta api.
"Salah satu penyebab banjir kian parah di Barru ini kan ada beberapa faktor yakni jalur rel kereta api dan kerusakan lingkungan," tegasnya.
Suardi menjelaskan, jika sepanjang perlintasan jalur rel kereta api kurang saluran drainase. Permasalahan ini pun sudah dibahas di DPRD Barru. Selain itu pihak pemerintah daerah sudah bersurat ke Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel.
"Sudah dibahas ini jalur kereta api penyebab banjir di DPRD dan kita sudah bersurat ke BPKA Sulsel. Namun belum ada respon," ungkapnya.
Terkait video warga yang juga mengeluhkan jalur kereta api sebagai penyebab banjir, Suardi membenarkan hal tersebut. Apalagi di terowongan jalur kereta api tersebut dibuat agak rendah, sehingga air tergenang.
"Laporan video warga di media sosial itu sudah betul dan kita sudah meresponsnya. Kita sudah minta juga ke BPKA agar dibuatkan saluran drainase di terowongan perlintasan kereta api agar tidak tergenang terus," ujarnya.
Suardi menerangkan, jika jalanan dibuat lebih rendah karena terowongan perlintasan kereta api itu rendah. Sehingga, sering ada kendaraan yang nyangkut.
"Harus dibuatkan drainase di terowongan itu agar air bisa mengalir dan jalanan tidak tergenang terus," pintanya.
Sebelumnya telah diberitakan, beredar video jalur rel kereta api Sulawesi Selatan menyebabkan banjir terjadi di Pacciro, Kelurahan Takkalasi, Kabupaten Barru.
Video tersebut direkam oleh warga sekitar dengan memperlihatkan genangan banjir yang disebabkan jalur kereta api. Dalam video tersebut pun, warga meminta pihak terkait segera mengatasi masalah banjir itu.
Baca juga: Hari Kedua Pencarian Balita Terseret Banjir di Sikka Belum Membuahkan Hasil
Tampak dalam video air setinggi pinggang orang dewasa menggenangi premukiman warga dan jalanan yang menghubungkan Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng. Terlihat warga berusaha menerobos banjir yang merendam jalanan dengan ketinggian hingga 1 meter.
Sementara video lainnya, warga berdiri di atas rel kereta api sambil merekam kondisi sekitarnya. Dalam video ini, terlihat gambar sebelah kiri digenangi banjir dan sebelah kanan tidak. Terlihat jelas jalur rel kereta api menjadi pembatas daerah banjir dan yang tidak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.