KOMPAS.com - Keberadaan lada katokkon atau cabai katokkon mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini karena tanaman yang memiliki nama latin Capsicum annum L.var.sinensis hanya dapat tumbuh di dataran tinggi sekitar 1000 - 1500 mdpl.
Baca juga: Patung Yesus Buntu Burake di Tana Toraja, Patung Yesus Tertinggi di Dunia
Cabai katokkon adalah jenis cabai khas Tana Toraja yang banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Sebagai salah satu pendamping dan penambah cita rasa dalam sajian masakan, masyarakat Sulawesi Selatan juga tidak bisa lepas dari jenis cabai ini.
Baca juga: Kain Khas Tana Toraja Diboyong ke Pameran di Italia
Di Tana Toraja, cabai katokkon biasa digunakan sebagai campuran untuk masakan khas seperti pa'piong, tollo lending, utun tutu, dan tutuk lada.
Cabai ini juga diolah oleh masyarakat setempat menjadi sambal dalam kemasan siap saji yang bisa dibawa pulang wisatawan sebagai buah tangan.
Terlebih saat ini tengah marak sajian masakan dengan berbagai level pedas, dan memakai berbagai pilihan sambal.
Untuk menemukan cabai katokkon ternyata cukup mudah karena banyak dijual di pasar di sekitar Sulawesi Selatan.
Ciri cabai katokkon adalah memiliki bentuk bulat tak sempurna yang sekilas agak mirip paprika namun lebih kecil dan gemuk.
Seperti cabai rawit, ukuran normal cabai katokkon adalah sekitar 3 - 4 cm saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.