Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Video Viral Aipda Aksan, Mabes Polri Periksa Polres Palopo, Polres Luwu Utara, dan Polres Tana Toraja

Kompas.com - 05/12/2022, 22:15 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

TANA TORAJA, KOMPAS.com – Video Aipda Aksan anggota Babinkamtibmas Polres Tana Toraja, Sulawesi Selatan viral di media sosial.

Video tersebut ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar institusi Polri dibersihkan dari mafia yang masih bersarang di tubuh Polri.

Pengakuan itu kini akan diselidiki tim dari Mabes Polri dengan mengusut 3 Polres di Sulawesi Selatan masing-masing Polres Palopo, Polres Luwu Utara dan Polres Tana Toraja.

Baca juga: Aipda Aksan Kembali Meminta Maaf, Polda Sulsel: Aipda Aksan Telah Melanggar Disiplin Kode Etik Profesi Polri

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana mengatakan, Mabes Polri sedang melakukan penyelidikan terkait pernyataan Aipda Aksan.

“Iya Mabes Polri sementara ini melakukan pemeriksaan terkait pernyataan Aipda Aksan, jadi yang diperiksa itu, Polres Palopo, Luwu Utara dan Polres Tana Toraja. Mereka masih di lapangan, untuk sementara itu info dari saya yah,” kata Komang Suartana saat dikonfirmasi wartawan, Senin (5/12/2022).

 

Pada Minggu (4/12/2022) bidang profesi dan pengamanan (Propam) Polda Sulsel  melanjutkan pemeriksaan terhadap terhadap Aipda Aksan, Babinkamtibmas Polres Tana Toraja, terkait penyebaran video yang berisi agar institusi Polri dibersihkan dari mafia yang masih bersarang di tubuh Polri.

"Ya saudara Aipda Aksan dilanjutkan pemeriksaannya langsung oleh Propam Polda terkait tindakannya yang mencemarkan nama baik Polri," tutur Kabid Humas Polda Sulsel, Komang Suartana dalam rilisnya, Minggu (4/12/2022).

Menurut Komang Suartana, Aipda Aksan juga menyampaikan permohonan maaf secara tulus terhadap institusi Polri atas perbuatannya yang mencoreng nama institusi Polri.

Baca juga: Aipda Aksan Minta Maaf Setelah Video Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Polri Viral

Dalam testimoninya Aipda Aksan mengaku dalam lubuk hati paling dalam mengatakan bahwa video yang dibuatnya hanya kesal dirinya karena dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja.

Dia juga menjelaskan, video yang dibuatnya hanya untuk konsumsi pribadi, namun ternyata menyebar ke publik.

“Aipda Aksan juga menegaskan bahwa tuduhannya, mau sekolah polisi, atau mutasi, itu bayar, serta pemangkasan BBM, dan Dana DIPA itu merupakan asumsi pribadinya saja tanpa adanya bukti atau fakta,” ungkap Komang Suartana.

Komang Suartana berharap dengan adanya pernyataan Aipda Aksan ini masyarakat tidak percaya terkait opini yang yang dibangun Aipda Aksan.

“Pernyataan Aipda Aksan  bahwa  menjadi anggota Polri, mutasi dan menjadi Perwira harus bayar, sama sekali  tidak dapat dibuktikan, melainkan hanya sebatas asumsi pribadi tanpa dilengkapi data dan fakta/bukti,” jelas Komang Suartana.

“Perbuatan Aipda Aksan telah  melanggar  disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dan/atau Peraturan Kepolisian RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik,” tambah Komang Suartana.

Pada pemeriksaan tersebut, diakhir permohonannya Aipda Aksan memohon kepada Kapolri agar 3 rekannya yakni Ali Akbar, Banne Ringgi dan Muhammad Guntur tidak diberi sanksi terkait videonya yang viral.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com