Dikutip dari hasil penelitian Adnan Khairi, Moehammad Awaluddin, dan Bambang Sudarsono (2020) pada Jurnal Geodesi UNDIP, pola pergeseran Sesar Matano menunjukkan pola geser mengiri (left-lateral strike-slip).
Penelitian itu juga menyebut bahwa akumulasi energi (locking) pada Sesar Matano mengindikasikan bahwa sesar aktif dan berpotensi untuk menghasilkan gempa yang besar (Sarsito, 2010).
Menurut morfologinya, Sesar Matano ini terbagi menjadi enam segmen yaitu segmen Kuleana, Pewusai, Matano, Pamsoa, Ballawai, dan terakhir segmen Geressa.
Sesar Saddang adalah sesar aktif yang melintas dari Pantai Mamuju, Sulawesi barat memotong diagonal melintasi Sulawesi Selatan bagian tengah, lalu ke Sulawesi bagian Selatan dan bersambung dengan Sesar Walanae.
Sesar Saddang merupakan jenis sesar mendatar mengiri (sinistral strike-slip).
Sesar ini melintasi Mamasa dengan arah barat laut-tenggara.
Pada 3 November - 9 November 2018 aktivitas Sesar Saddang diduga memicu gempa di Mamasa, termasuk kejadian gempa yang terjadi pada Kamis (8/11/2018) malam pukul 20.40 WIB dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 kilometer, dan berjarak 11 km timur laut Mamasa.
Sumber:
ejournal3.undip.ac.id
esdm.lampungprov.go.id
vsi.esdm.go.id
esdm.go.id
tribunnews.com
kompas.com (Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar, Bhakti Satrio Wicaksono, Rosiana Haryanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.