LUWU UTARA, KOMPAS.com - Harga kebutuhan bumbu dapur seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan tomat mengalami penurunan harga di pasar sentral Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Menurut pedagang, Marlina mengatakan turunnya harga kebutuhan bumbu dapur sudah berlangsung sejak Jumat (16/9/2022) pekan lalu.
“Turun sejak 4 hari yang lalu, kami tidak tahu kenapa turun yang jelas kami beli di pedagang besar semuanya turun,” kata Marlina saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022).
Baca juga: 9 Sayuran dan Bumbu Dapur yang Bisa Ditanam di Pot Kecil
Lanjut Marlina, harga cabai rawit turun dari harga Rp 50.000 hingga Rp 60.000 perkilogram menjadi Rp 40.000 hingga Rp 35.000 perkilogram.
“Kalau yang bersih sudah tidak ada tangkainya itu dijual Rp 40.000 dan yang masih ada tangkainya Rp 35.000 perkilogram, untuk cabai rawit kami datangkan dari Kecamatan Rongkong bijinya-besar-besar,” ucap Marlina.
Bawang merah dijual seharga Rp 35.000 perkilogram, sebelumnya dijual Rp 40.000 bahkan sempat Rp 50.000 perkilogram, begitupun dengan bawang putih masih normal dengan harga Rp 35.000 perkilogram.
“Sama dengan harga tomat juga turun dari Rp 20.000 perkilogram kini menjadi Rp 15.000 perkilogram,” sebut Marlina.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berimplikasi pada naiknya harga kebutuhan pokok membuat pihaknya telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk memastikan ketersediaan logistik. Khususnya 9 bahan pokok, BBM, gas elpiji, keterjangkauan harga dan distribusi.
“Untuk bahan pangan relatif masih aman dan harga terpantau stabil, ada beberapa komoditi yang bahkan mengalami penurunan harga, kemungkinan karena beberapa daerah baru selesai panen,” ujar Indah saat dikonfirmasi via sambungan telepon.
Menurut Indah, pihaknya akan mengantisipasi dampak langsung dari kenaikan biaya angkutan produksi komoditi pertaniannya.
“Yang kami antisipasi adalah dampak langsung dari kenaikan biaya angkutan produksi komoditi, Ini salah satu yang akan diintervensi dari belanja bantalan sosial yang wajib dilakukan oleh pemda,” tutur Indah.
Indah mengharapkan agar komoditi pertanian dan perikanan agar terus dijaga dan didampingi supaya terus berproduksi.
“Saya sudah menginstruksikan untuk komoditi pertanian dan perikanan yang tersedia di dalam daerah untuk terus dijaga dan didampingi serta mencari peluang pasar di daerah yang minus produksinya, dengan demikian ke depan akan bisa meningkat,” sebut Indah.
Baca juga: 5 Bumbu Dapur yang Murah dan Ampuh Menurunkan Kolestrol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.