Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tradisi Unik Suku Bugis, dari Mappalette Bola hingga Sigajang Laleng Lipa

Kompas.com - 17/09/2022, 18:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Suku Bugis adalah salah satu kelompok masyarakat yang tinggal di Pulau Sulawesi yang masuk dalam kategori Deutero Melayu.

Dilansir dari laman wajokab.go.id, nama "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.

Baca juga: 9 Kapal Tradisional dari Indonesia, Ada Pinisi Khas Bugis hingga Chi Khas Asmat

Saat ini orang Suku Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru.

Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan, sementara daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang.

Baca juga: Hidangan Tradisional Bugis Makassar Jadi Penghilang Lelah Peserta Upacara di Pinrang

Pada daerah-daerah tersebut, masyarakat Suku Bugis masih menjaga adat dan budaya termasuk tradisinya.

Baca juga: Resep Kue Bugis, Kue Tradisional yang Lembut dan Kenyal

Berikut adalah beberapa tradisi yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Suku Bugis.

1. Mappalette Bola

Tradisi pindah rumah suku Bugus, Mappalette Bola.indonesia.go.id Tradisi pindah rumah suku Bugus, Mappalette Bola.

Mappalette Bola dikenal juga sebagai tradisi pindah rumah, yaitu prosesi pemindahan rumah adat Suku Bugis.

Tradisi Mappalette Bola dilakukan dengan mengangkat bangunan rumah yang dilakukan oleh puluhan hingga ratusan warga.

Kegiatan ini akan dipimpin oleh tetua adat yang akan memimpin doa, membaca mantra, serta memberikan aba-aba dalam proses pemindahan rumah.

Tradisi ini memiliki makna gotong royong di mana para lelaki akan bekerja sama mengangkat bangunan rumah, dan para wanita akan bersama-sama menyiapkan berbagai makanan untuk prosesi ini.

2. Mappadendang

Mappadendang dalam rangka Pesta Panen di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulsel. Dok. tribun-timur.com Mappadendang dalam rangka Pesta Panen di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulsel.

Mappadendang dikenal juga sebagai pesta tani adalah sebuah tradisi Bugis dalam mengucap syukur kepada Tuhan atas keberhasilan dalam memanen padi.

Tradisi Mappadendang identik dengan tradisi menumbuk gabah di dalam lesung yang memiliki nilai magis.

Hal ini dilakukan sebagai cara pensucian gabah yang masih terikat dengan batangnya dan terhubung dengan tanah menjadi ase (beras) yang nantinya akan menyatu dengan manusia.

Acara Mappadendang ini biasanya dilakukan di lapangan terbuka dan dimulai setelah maghrib atau malam hari.

Mappadendang tak hanya sebagai wujud rasa syukur, namun juga sebagai cara memupuk rasa persaudaraan.

3. Mattojang

Pesta Adat Mattojang di Padaccengnga BoneDok. tribun-timur.com Pesta Adat Mattojang di Padaccengnga Bone

Mattojang atau permainan ayunan raksasa merupakan sebuah tradisi khas masyarakat Bugis yang cukup menarik.

Tradisi ini tak hanya berfungsi sebagai ritual pemujaan atau persembahan kepada manusia pertama dalam kepercayaan mitologis Bugis, tapi juga bermakna hiburan dan ajang uji nyali dan keberanian.

Dalam tatanan linguistik Bugis, Mattojang berasal dari kata "tojang" yang berarti ayunan. Sementara secara kultural, istilah Mattojang diartikan sebagai permainan berayun atau berayun-ayun

Mattojang tidak dapat dilepaskan dari legenda masyarakat Bugis terkait proses turunnya manusia pertama yaitu Batara Guru dari Botting Langi’ (Negeri Khayangan) ke Bumi.

Batara Guru dalam mitos kebudayaan Bugis adalah nenek dari Sawerigading, ayah dari La Galigo yang merupakan tokoh mitologi Bugis yang melahirkan mahakarya dunia yakni kitab La Galigo.

Menurut kepercayaan masyarakat Bugis, Batara Guru turun dari Kayangan dengan menggunakan Tojang Pulaweng yang berarti ayunan emas.

Legenda inilah kemudian berkembang dan menjadi bagian dari prosesi adat Mattojang.

4. Mappacci

Mappacci adalah adat dalam pernikahan Suku Bugis yang dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul.

Mappacci atau Mappaccing berasal dari kata "Paccing" yang berarti bersih, yang dimaksudkan untuk membersihkan semua hal yang menghambat pernikahan.

Tradisi Mappacci dihadiri oleh segenap keluarga dengan melengkapi segala peralatan yang harus dipenuhi.

Peralatan Mappacci yaitu pacci, daun kelapa, daun pisang, bantal, gula, sarung sutera, lilin, dan masih banyak lagi.

Prosesi Mappacci telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang dengan berbagai makna dan nasehat yang baik bagi kedua mempelai.

5. Sigajang Laleng Lipa

Sigajang Laleng Lipa merupakan tradisi masyarakat bugis dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan mempertaruhkan nyaea.

Tradisi ini terbilang mengerikan karena hampir dipastikan akan memakan korban jiwa.

Prosesi Sigajang Laleng Lipa dilakukan dengan dua orang yang saling berseteru ditempatkan dalam satu sarung dengan membawa badik.

Kedua orang tersebut akan saling menyerang dan mengadu kekuatan hingga ada yang kalah atau menyerah, baik karena terluka maupun meninggal dunia.

Tradisi Sigajang Laleng Lipa disebut menggambarkan bagaimana orang Bugis sangat kuat dalam mempertahankan harga dirinya maupun keluarganya.

Sumber:
wajokab.go.id 
sulsel.kemenag.go.id 
makassar.kompas.com 
travel.kompas.com 
makassar.tribunnews.com 
jadesta.kemenparekraf.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com