MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat mengungkapkan saat ini ada dua pasien bergejala cacar monyet yang dirawat di rumah sakit berbeda di Kota Makassar.
Dia menjelaskan dua pasien tersebut masih belum bisa dipastikan apakah terinfeksi cacar monyet atau tidak. Namun, pasien tersebut mengalami ruam dan tanda-tanda pada umumnya mirip gejala cacar monyet.
"Ada dua suspek, baru curigai. Belum bisa dipastikan, semoga tidaklah. Tanda-tandanya ada ruam di badan, tanda-tanda umum bisa demam, sakit tenggorakan, nyeri badan, sakit kepala, muntah dan bisa semua gejala umum infeksi gejala cacar monyet," katanya.
Baca juga: Satu Pasien Suspek Cacar Monyet Dirawat di Makassar
Arman mengungkapkan, satu pasien sementara dirawat di RS Universitas Hasanuddin (Unhas). Sementara pasien lainnya dirawat di RS Labuang Baji.
"Satu orang warga Kabupaten Maros dan habis perjalanan ke Jakarta selama seminggu yang dirawat di RS Unhas. Sedangkan satu orang pasien lainnya warga Kota Makassar berusia 10 tahun, tidak dari perjalanan, namun sakit bergejala cacar monyet," ungkapnya.
Lebih jauh, Arman megatakan pasien yang dirawat di RS Unhas itu masuk tanggal 22 Agustus 2022. Lalu pasien yang dirawat di RS Labuang Baji tanggal 23 Agustus 2022.
"Kondisi kedua pasien itu sampai saat ini stabil. Keduanya datang ke rumah sakit dengan gejala cacar monyet. Jadi dokter mencurigai suspek cacar monyet sehingga langsung mendapat perawatan tim medis," jelasnya.
Dengan ditemukannya dua orang pasien bergejala cacar monyet, Arman mengantispasi penyebaran dengan melakukan tracing atau pelacakan kepada orang-orang yang pernah kontak dengan kedua pasien.
"Kita baru-baru menangani Covid-19, ya kita sama penanganannya dengan mencegah penyebarannya dengan melakukan tracing. Kita mencari dan memantau siapa-siapa saja yang sudah kontak dengan pasien," ujarnya.
Arman mengimbau kepada orang yang mengalami gejala seperti itu, segera memeriksakan diri ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan tim medis.
"Jangan jadi penular, jadi segera memeriksakan diri ke rumah sakit," harapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.