Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Investigasi dari Jakarta Selidiki Dugaan Pungli Kalapas Parepare dan Takalar

Kompas.com - 23/08/2022, 13:05 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tim investigasi dari Jakarta datang ke Sulawesi Selatan untuk menyelidiki kasus dugaan pungutan liar (Pungli) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Parepare dan Takalar.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sulsel, Suprapto yang dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022) mengatakan, tim investigasi dari Jakarta akan melakukan penyelidikan di Lapas Parepare dan Takalar.

Dijadwalkan, tim dari inpektorat ini akan melakukan penyelidikan selama 5 hari di Sulsel.

"Hari ini, tim investigasi dari Jakarta datang untuk melakukan penyelidikan terkait Lapas Parepare dan Takalar. Rencananya selama 5 hari, tim akan melakukan penyelidikan," kata Suprapto, Selasa.

Baca juga: Orangtua Napi Setor Pungli Rp 15 Juta untuk Petugas Lapas di Takalar, Dijanjikan Remisi 17 Agustus

Saat ditanya terkait hasil penyelidikan tim Kemenkumham Sulsel sendiri, Suprapto mengaku belum mendapat laporan dari tim investigasi yang masih bekerja di lapangan.

"Saya belum tahu hasilnya, karena saya belum dapat laporan dari tim di lapangan," ujar dia.

Suprapto mengungkapkan, tim investigasi sudah melakukan pemeriksaan terhadap semua orang terkait dengan kasus pungli tersebut.

Termasuk juga dengan orang-orang yang disebut membayar sejumlah uang kepada petugas Lapas Parepare dan Takalar.

"Sudah semua diperiksa orang-orang yang berkaitan dengan kasus pungli di Lapas Parepare dan Takalar. Termasuk orang-orang yang disebut membayar kepada petugas. Cuma hasil pemeriksaannya juga saya belum tau," ungkap dia.

Soal sanksi yang bakal diberikan kepada petugas yang menerima pungli, Suprapto menegaskan menunggu hasil penyelidikan tim di Sulsel dan tim dari Jakarta.

 

"Kalau tim investigasi semua sudah melakukan penyelidikan, nanti baru disimpulkan sanksinya. Sebab, tim akan membawa hasil penyelidikan ke pusat untuk penentuan sanksinya," beber dia.

Sebelumnya telah diberitakan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Parepare Zainuddin dan Takalar dicopot dari jabatannya hingga menjalani pemeriksaan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar setelah viral diduga melakukan pungutan liar.

Baca juga: Kasus Pungli, Kalapas Parepare dan Takalar Dicopot hingga Jalani Pemeriksaan di Kemenkumham Sulsel

Kalapas Parepare dan Takalar pun langsung dinonaktifkan sementara.

Kemenkum HAM Sulsel pun telah membentuk tim dan dikirim ke Kota Parepare serta Kabupaten Takalar.

Diketahui, video aksi demonstrasi warga binaan Lapas Kelas II A Kota Parepare, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 50 detik itu, puluhan warga binaan berteriak bahwa Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II A kota Parepare Zainuddin selalu meminta uang kepada para warga binaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

Makassar
Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Makassar
Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Makassar
Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Makassar
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Makassar
Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Pilkada Kota Makassar, Bakal Calon Perseorangan Harus Kumpulkan Minimal 67.402 Dukungan

Makassar
 Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Hasil Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar, Ada 51 Adegan, Korban Dianiaya Selama 3 Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Rekonstruksi Kasus Pria Timbun Jasad Istri di Makassar Disambut Teriakan Geram Warga

Makassar
Sepanjang April, Aktivitas Kegempaan Gunung Ruang Capai 1.439 Kali

Sepanjang April, Aktivitas Kegempaan Gunung Ruang Capai 1.439 Kali

Makassar
Erupsi Gunung Ruang Meningkat, SAR Evakuasi 497 Jiwa ke Tempat Aman

Erupsi Gunung Ruang Meningkat, SAR Evakuasi 497 Jiwa ke Tempat Aman

Makassar
Status Gunung Ruang Awas, Radius Aman 6 Km dari Pusat Kawah

Status Gunung Ruang Awas, Radius Aman 6 Km dari Pusat Kawah

Makassar
Gunung Ruang Sulawesi Utara Erupsi, Statusnya Naik Menjadi Awas

Gunung Ruang Sulawesi Utara Erupsi, Statusnya Naik Menjadi Awas

Makassar
Mensos Risma Temui Korban Longsor di Tana Toraja, Beri Bantuan untuk Ahli Waris

Mensos Risma Temui Korban Longsor di Tana Toraja, Beri Bantuan untuk Ahli Waris

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com