KOMPAS.com - Mustainna Mansyur warga Desa Tamanyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menduga bayinya meninggal karena korban korban malpraktik.
Menurutnya, badan bayinya tiba-tiba membiru usai disuntik perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar.
"Setelah mendapatkan suntikkan tersebut, anak saya menangis lalu seluruh badannya membiru. Di situlah anak saya kemudian meninggal," katanya.
Baca juga: Bayi 1 Bulan Meninggal di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Setelah Disuntik Obat
Sementara itu, Plt Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr dr Nu'man As Daud menjelaskan, pihaknya tengah mendalami penyebab pasti kematian balita tersebut
Baca juga: Larangan Polisi soal Sepeda Listrik di Jalan Raya Makassar Dikritik, Ini Jawaban Kasat Lantas
"Katanya anak tersebut meninggal setelah diberikan obat. Kayanya juga obat anak itu tertukar sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti yang beredar di medsos. Tentu tim investigasi melakukan audit dulu untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Nu'maan membantah soal dugaan obat yang tertukar. Alasannya, jika ada obat yang tertukar maka akan ada dua balita yang menjadi korban.
"Di ruang perawatan anak banyak anak yang dirawat. Jika memang obat yang disuntikkan tertukar, maka akan ada 2 anak yang meninggal. Tapi ini hanya satu dan anak-anak yang lain sedang dirawat masih kondisi baik," katanya.