Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Satu Desa, Satu Sarjana”, Program Beasiswa Kuliah di Kabupaten Gowa yang Pakai Dana Desa

Kompas.com - 22/07/2022, 07:51 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pendidkan menjadi program prioritas pertama di Kabupaten Gowa. Hal ini karena sumber daya manusia (SDM) merupakan kekuatan yang dimiliki daerah maupun negara.

“Saya selalu katakan bahwa kekuatan satu daerah, kekuatan suatu bangsa dan negara itu bukan ditentukan karena sumber daya alamnya tapi karena manusianya. Jadi kalau kita membangun sumber daya manusianya yang kuat maka insyaallah, dengan kualitas yang baik maka daerah itu pasti akan maju,” katanya di Kantor Kompas.com Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Dari sekian banyak program pendidikan, Adnan mengaku baru saja meluncurkan “Satu Sarjana, Satu Desa”. Dia mengatakan bahwa “Satu Desa, Satu Sarjana” merupakan program kolaborasi dengan seluruh kepala desa dan lurah.

“Kenapa? Sekarang desa itu kan ada dana desa. Dana desa itu bisa dipakai untuk dua. Satu untuk pertumbuhan ekonomi. Yang kedua adalah peningkatan sumber daya manusia,” ungkapnya.

Baca juga: Sebut Sektor Pariwisata Jadi Primadona Kebangkitan Ekonomi, Bupati Gowa Lakukan Pembenahan

Dia menyebut selama ini dana desa lebih banyak difokuskan untuk membangun infrastruktur pendidikan saja. Dia mengatakan melalui program “Satu Sarjana, Satu Desa” mengarakan alokasi dana desa untuk pemberian beasiswa.

“Maka kita arahkan kepada kepala desa, saya hanya minta Rp 20 juta saja per tahun untuk dialihkan menjadi beasiswa pendidikan,” tuturnya.

Dia mengungkapkan bahwa beasiswa kuliah dari dana desa itu diberikan bagi anak-anak berprestasi dan kurang mampu yang ingin berkuliah di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Jadi kita kolaborasinya, anak-anak berprestasi Kabupaten Gowa yang mau berkuliah di universitas terbaik di Indonesia, di luar Sulsel itu dibiayai dana kabupaten,” ujarnya.

“Tapi kalau anak-anak berprestasi yang mau kuliah di Makassar saja, itu memakai dana desa atau dana kelurahan,” lanjutnya.

Adnan mengungkapkan bahwa dengan alokasi Rp 20 juta sudah bisa membiayai dua orang untuk satu tahun.

“Jadi kalau dua orang dikali kabupaten Gowa itu 167 desa dan kelurahan berarti ada 334 anak-anak berprestasi yang kita kuliahkan. Yang selama ini SDMnya bagus tapi tak punya biaaya maka kita kolaborasikan,” katanya.

Syarat untuk beasiswa ini adalah harus berdomisili di Kabupaten Gowa. Selain itu harus berprestasi dan ada surat keterangan tidak mampu.

“Kita berharap ke depan, Kabupaten Gowa memiliki SDM yang berkualitas dan unggul,” katanya.

Dia mengakui investasi pendidikan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam hal ini sangat berbeda dengan investasi di sektor infrastruktur.

“Membangun infrastruktur bisa selesai dalam waktu satu, dua tahun hasilnya terlihat dan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada. Tapi kalau pendidikan butuh waktu yang lama. Indikatornya panjang 15 sampai dengan 20 tahun,” paparnya.

“Tapi minimal investasi yang kita lakukan hari ini, itu untuk kehidupan anak cucu dan keponakan kita,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Wajib Pakai Masker di Pengungsian

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Wajib Pakai Masker di Pengungsian

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Minggu

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Minggu

Makassar
Viral, Video Bayi 6 Bulan di Maros Dianiaya Ibu Kandungnya

Viral, Video Bayi 6 Bulan di Maros Dianiaya Ibu Kandungnya

Makassar
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Gunakan Rakit untuk Beraktivitas

Tiga Hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Gunakan Rakit untuk Beraktivitas

Makassar
Sekuriti di Makassar Diamuk Massa Usai Diduga Lecehkan Bocah 5 Tahun

Sekuriti di Makassar Diamuk Massa Usai Diduga Lecehkan Bocah 5 Tahun

Makassar
Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Gunung Ruang Erupsi, 87 Warga Tagulandang Tiba di Bitung Sejak Kamis Malam

Makassar
Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

Makassar
Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Pembunuh Istri di Makassar Aniaya Anaknya, Ada Sejumlah Memar di Wajah Korban

Makassar
Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Dua Pemuda Spesialis Curi Knalpot di Makassar Diamuk Massa, Motor Dibakar

Makassar
UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

UMI Makassar Cabut Laporan Dugaan Penggelapan Dana Mantan Rektor, Kapolda Sulsel: Penyidikan Terus Lanjut

Makassar
2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

2 Hari Terlantar di Pelabuhan Silopo, Ratusan Pemudik Akhirnya Diberangkatkan

Makassar
Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang

Makassar
Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Gunung Ruang Meletus, Napi dan Pegawai Lapas di Pesisir Tagulandang Ikut Dievakuasi

Makassar
Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Kasus Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, 2 Anaknya Dapat Pendampingan Psikologi

Makassar
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, Masih Kerabat Dekat hingga Disebutkan Tak Direstui

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com