TORAJA UTARA, KOMPAS.com – Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 2.000 dosis.
Ribuan dosis itu diterima langsung oleh Wakil Bupati Frederik Viktor Palimbong bersama Kepala Dinas Pertanian Lukas Pasari Datubari di ruang kerja wakil bupati, Jumat (15/7/2022).
Kepada Kompas.com, Lukas mengatakan vaksin tersebut khusus diperuntukkan bagi kerbau, dengan vaksinasinya akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Kepastian Soal Ganti Rugi Ternak yang Dimusnahkan Akibat PMK
Saat ini, mereka sedang menunggu tim vaksinator yang dilatih di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami masih harus berkoordinasi dulu daerah mana yang prioritas vaksin, kemungkinan pekan depan sudah kami turun lakukan vakisnasi hewan khususnya Kerbau,” kata Lukas Pasarai, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (16/7/2022).
Menurut Lukas, untuk Kerbau yang berada di pasar hewan Bolu Rantepao tidak divaksin, melainkan yang ada di luar pasar hewan di beberapa kecamatan,
“Jadi kerbau yang di pasar hewan Bolu kami tidak vaksin, hanya yang di luar seperti Kecamatan Tondon karena di situ sangat rentan, data kami sudah siap tanggal menentukan dan membagi tim untuk turun ke kecamatan melakukan vaksinasi,” ucap Lukas.
Lanjut Lukas, saat ini jumlah kerbau positif PMK yang terjadi di Toraja Utara sebanyak 129 ekor dan 13 ekor yang mengalami peningkatan kesehatan.
“Sebanyak 13 ekor kerbau sudah membaik dan terus dipantau kesehatannya, semuanya di Pasar Hewan Bolu, untuk hari ini juga kami lakukan penyemprotan di pasar hewan,” ujar Lukas.
Baca juga: Pemerintah DIY Tetapkan Status Siaga Darurat PMK
Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Viktor Palimbong mengatakan, dengan datangnya vaksin PMK tersebut pihaknya akan segera melakukan vaksinasi terhadap Kerbau.
“Tentunya kami berterima kasih kepada menteri pertanian dan dirjen peternakan melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan Sulawesi Selatan atas bantuan vaksin tersebut, dan petugas kami akan segera melakukan vaksinasi,” tutur Frederik.
Frederik menuturkan, perhatian pemerintah untuk tanggap darurat terhadap kerbau cukup tinggi.
Dia menyatakan bagi warga Toraja, kerbau juga merupakan budaya sehingga pemerintah harus memahaminya.
“Ada beberapa langkah antisipasi yang kami lakukan secara bersama pemerintah Kabupaten Toraja Utara dan Pemprov Sulsel, seperti penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin, dan pemisahan hewan yang terinfeksi dan hewan sehat,” jelas Frederik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.