PALOPO, KOMPAS.com - Seorang perempuan berlari masuk ke dalam masjid dan hendak mengganggu imam membuat heboh warga Palopo, Sulawesi Selatan. Peristiwa ini terjadi di Masjid Al-Mubarokah, Kompleks Terminal Dangerakko, Kota Palopo, pada Jumat (17/6/2022) siang.
Beruntung dalam kejadian yang terekam kamera pemantau (CCTV) milik masjid tampak seorang jemaah dengan spontan langsung mencegat dan menarik perempuan tersebut ke sebuah ruangan. Hal itu dilakukan agar shalat Jumat tetap berlangsung dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Jemaah tersebut adalah Bripka Okto Abriadi. Dia merupakan seorang jemaah bagian keamanan di masjid tersebut yang juga adalah anggota Polisi Santri Polres Palopo.
“Pada saat kejadian memang sementara Shalat Jumat berlangsung pada rakaat kedua, pada saat perempuan ini melintas, kebetulan saya lihat maka insting dan spontanitas saya langsung menarik tangan si perempuan sebelum mengganggu imam,” kata Okto saat dikonfirmasi di Masjid Al-Mubarokah, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga: Viral, Perempuan Ganggu Imam Saat Shalat Jumat di Palopo, Ini Penjelasan Pengurus Masjid
Menurut Okto, perempuan itu langsung diamankan di ruang azan. Kemudian dilakukan interogasi untuk memperjelas motif pelaku.
“Kemudian setelah diamankan maka kami ambil inisiatif untuk interogasi karena sering kita lihat di media televisi kejadian-kejadian seperti ini. Kemudian setelah diinterogasi di ruangan azan, maka ada salah satu pengurus Masjid Al-Barokah yakni petugas kebersihan yang kenal sama perempuan ini, katanya memang orang yang mengalami gangguan jiwa,” ucap Okto.
Usai Shalat Jumat para jemaah pun menunggu hasil interogasi pihak keamanan masjid untuk mengetahui motif kejadian tersebut.
“Setelah diamankan kami sampaikan ke jemaah masjid bahwa perempuan ini mengalami gangguan jiwa. Karena jangan sampai kami tidak sampaikan, nanti ada peristiwa yang tidak diinginkan. Dan setelah kami sampaikan masyarakaat atau jemaah masjid menerima maka kami menghubungi suami untuk mengambil istrinya,” ujar Okto.
Okto mengimbau kepada masyarakat khusunya warga Kota Palopo agar jangan mudah terpancing isu yang beredar di media sosial terkait kejadian tersebut.
“Adapun motifnya sampai sekarang kami masih yakini bahwa memang spontanitas dari orang tersebut, karena memang mengalami gangguan jiwa,” tutur Okto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.