Sebelumnya, murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 356 Desa Papakaju, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tak dapat melakukan pembelajaran seperti biasanya akibat sekolah mereka disegel warga sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan, siswa tak dapat mengikuti ujian sekolah karena bangunan disegel. Untuk mendukung proses belajar mengajar, para murid terpaksa duduk melantai di rumah guru.
Salah seorang murid, Fitri merasa tidak nyaman selama dua bulan belajar di rumah guru.
“Kami melantai saja, di sini tidak meja dan kursi untuk digunakan seperti di sekolah yang dulu,” kata Fitri saat dikonfirmasi, Selasa.
Selama dua bulan terakhir, Fitri rindu kembali ke sekolah dan belajar seperti sedia kala.
“Kami rindu kembali ke sekolah untuk belajar seperti dulu, sekarang kami ujian sekolah di rumah guru,” ucap Fitri.
Baca juga: Sekolah Masih Disegel, 93 Siswa SD di Luwu Belajar dan Ujian di Lantai
Penyegelan sekolah ini diduga akibat imbas dari pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu. Warga yang menyegel mengeklaim sekolah tersebut adalah lahan miliknya.
Kepala Sekolah SDN 356 Papakaju Mulyana, menyebut terdapat 93 orang siswa terpaksa menumpang di rumah guru agar bisa mengikuti ujian semester sekolah.
“Sudah beberapa kali dilakukan mediasi oleh Dinas Pendidikan bersama unsur terkait tapi belum juga membuahkan hasil, semoga secepatnya ada solusi dari masalah ini, kasihan para siswa, sudah 2 bulan belajar di rumah guru, duduk melantai tanpa kursi dan meja," ujar Mulyana.
Penyegelan ini juga berdampak pada psikologis murid dan menganggu penerimaan peserta didik baru di sekolah itu.
“Sudah ada beberapa orang tua yang datang menanyakan penerimaan peserta didik baru, kami belum bisa iyakan karena kondisi sekolah seperti ini," tutur Mulyana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.