Sejak terbentuknya Luwu Utara, pemerintah daerah telah berupaya membuka akses darat dari Masamba- Pincara-Onondowa termasuk dengan melibatkan TNI, membangun rabat beton di spot tertentu, dan mengalokasikan anggaran beberapa tahun untuk pelebaran dan pemeliharaan jalan.
“Alhamdulillah untuk akses antara desa relatif udah berjalan baik, yang jadi tantangan adalah akses dari kecamatan ke ibukota kabupaten, pada 2019 sudah diinisiasi bersama dengan Pemprov Sulsel dan Kodam IV Hasanuddin melalui program TMMD/Karya bakti untuk membuka akses lain, yaitu melalui kecamatan Seko, tetapi karena sesuatu hal belum dapat terlaksana,” ucap Indah.
Indah menjelaskan, yang perlu diketahui bahwa selain akses darat, Kecamatan Rampi juga dapat dijangkau dengan akses udara. Penerbangan bersubsidi masih terus berlangsung, begitu juga dengan pesawat kargo
“Bahkan tahun ini juga mendapatkan subsidi untuk distribusi darat dari bandara ke desa-desa, tahun ini dapat subsidi angkutan darat dalam desanya. Akses bukan hanya darat, orang mungkin lupa atau tidak tahu bahwa hampir puluhan tahun ada subsidi pesawat perintis dan sejak 2017 ada perintis kargo,” ujar Indah. Menurutnya untuk mobilisasi alat berat ke Rampi bukan hal mudah.
“Hampir 2 tahun alat pemda baru tembus karena sekalian melakukan pemeliharaan dan pelebaran jalan, karena labilnya medan, belum lagi statusnya kawasan hutan lindung. Memang jarak tempuh ke Bada Poso Sulawesi Tengah lebih dekat dibanding dari Bangko Rampi ke Masamba Luwu Utara, Sulawesi Selatan,” tutur Indah.
Pada Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022) lalu, sejumlah warga Kecamatan Rumpi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, memperbaiki jalan yang menghubungkan daerahnya ke Kecamatan Lore (Bada), Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Singgung Warga Rampi, Gubernur Sulsel: Kenapa Tidak Sekalian Keluar dari Indonesia
Perbaikan sepanjang 36 kilometer itu dilakukan secara swadaya Warga Rampi beramai-ramai memperbaiki jalan itu karena ingin wilayah administratifnya pindah menjadi bagian Provinsi Sulawesi Tengah.
Tokoh pemuda Rampi, Bangsi Bati, mengatakan jarak kecamatannya relatif lebih dekat ke Lore, Poso, ketimbang pusat Kabupaten Luwu Utara di Masamba. Jarak dari Rampi ke Lore hanya 36 kilometer, sedangkan untuk menuju Masamba jaraknya mencapai 80 kilometer.
Selain itu, warga Rampi juga kecewa dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak kunjung memperbaiki ruas jalan di kecamatan itu. Padahal, janji perbaikan jalan sudah sering disampaikan setiap kampanye jelang Pilkada atau pejabat datang berkunjung.
"Kami diberi harapan palsu selama puluhan tahun, kami sudah sangat kecewa dengan pemerintah, sebab janji yang sudah beberapa kali disampaikan tidak pernah direalisasikan sampai saat ini," kata Bangsi saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).
Bangsi menyatakan bakal melayangkan surat permintaan kepada Presiden Joko Widodo agar Rampi dialihkan wilayah administrasinya.
"Jika pemerintah daerah dari tahun ke tahun hanya bisa berjanji tanpa bukti, maka masyarakat Rampi berkomitmen akan melakukan langkah konkret bersurat ke Presiden Republik Indonesia dengan beralih pemerintahan ke Sulawesi Tengah," ucap Bangsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.