Daeng Sikki setiap harinya mengangkut kebutuhan-kebutuhan masyarakat dari gudang ke distributor.
“Jadi kalau kurang barang kebutuhan tersalurkan di masyarakat, bukan kesalahan distributor lagi. Tapi ini gara-gara solar, semua menghambat terutama penyaluran kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Demikian pula dengan Daeng Ngalle, sopir truk antar kota dalam provinsi ini.
Baca juga: Rumah di Makassar Jadi Tempat Penimbunan 11.000 Liter Minyak Goreng
Ngalle setiap harinya mengangkut kebutuhan pokok masyarakat dari Kota Makassar ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Dia mengungkapkan, banyak permintaan pedagang di daerah-daerah tidak bisa dia layani karena terkendala solar.
“Saya bawa bahan kebutuhan campuran ke daerah. Jadi kalau terhambat penyaluran, ya gara-gara solar ini. Banyak permintaan di daerah-daerah terkait kebutuhan masyarakat tidak bisa dilayani lagi. Karena kita harus antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM solar,” katanya.
Baca juga: Solar Langka, Pemprov Riau Minta Setiap Pembelian BBM Bersubsidi Diawasi
Para sopir truk ini berharap, masalah kelangkaan solar ini bisa segera teratasi dan tidak menghambat lagi aktivitas masyarakat.
“Semoga pemerintah segera mengatasi kelangkaan solar ini, karena terhambat semua aktivitas. Terutama terhambat penyaluran kebutuhan masyarakat,” harap Daeng Ngalle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.