Rumah Wale sangat mudah dikenali karena memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan rumah adat daerah lain.
Ciri yang menonjol dari Rumah Wale terletak pada bentuknya yang simetris pada fasad bangunan.
Bentuk simetris Rumah Wale diperkuat dengan adanya dua buah tangga di bagian depan pintu masuk.
Uniknya lagi, arah dua anak tangga itu saling berlawanan, yaitu dari sisi kanan dan sisi kiri rumah.
Konon, tangga yang didesain saling berlawanan itu memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Minahasa.
Baca juga: Keunikan Rumah Adat Tambi Milik Suku Lore yang Berbentuk Seperti Piramida
Tujuannya tak lain untuk menangkal roh jahat, yang apabila hendak masuk dari satu sisi tangga, maka dia akan kembali turun dari sisi tangga satunya.
Selain itu, banyaknya anak tangga juga tidak sembarangan. Pasalnya, jumlah anak tangga ini mencerminkan tingkat jumlah harta untuk mempelai wanita.
Selain fasad bangunan, ciri khas Rumah Wale juga dapat dikenali dari ornamen-ornamen yang terpasang hampir di semua sudut rumah.
Umumnya ornamen Rumah Wale berwarna merah, yang menurut masyarakat Minahasa melambangkan keberanian.
Sementara ornamen pada sisi kanan dan sisi kiri bangunan berupa ornamen berbentuk naga, yang bermakna tidak gentar atau tidak takut terhadap apapun.
Rumah Wale memiliki ukuran yang lebih kecil dari rumah panjang khas Kalimantan.
Ukurannya yang lebih kecil ini lantaran Rumah Wale merupakan rumah tinggal, dan hanya dihuni satu keluarga saja.
Biasanya, Rumah Wale memiliki tiga bagian utama, yaitu serambi atau sekey, ruang utama atau lesar, dan ruang tamu atau pores.
Bagian sekey biasanya dilengkapi dengan dinding dan lokasinya berada persis setelah pintu masuk.
Baca juga: Rumah Adat Nias Omo Hada: Arsitektur, Struktur, dan Keunikan
Sekey ini berfungsi sebagai ruangan untuk menyelenggarakan upacara adat atau menjamu tamu.