Rok rumbai menjadi ciri khas penari Sajojo. Rok dipakai dari pinggang hingga lutut.
Rok rumbai terbuat dari daun rumbia, daun sagu kering, atau ijuk yang melambangkan kedekatan masyarakat setempat dengan alam.
3. Lukisan khas Papua
Dalam pementasan Tari Sajojo, para penari akan bertelanjang dada.
Meski begitu, mereka tidak akan membiarkan badan terbuka, melainkan badan dilukis dengan lukisan khas Papua berupa motif flora dan fauna. Lukisan juga dibubuhkan di wajah, tangan dan kaki para penari.
Baca juga: Koteka dan Rok Rumbai, Pakaian Adat Papua
Cara serupa juga dilakukan untuk para penari wanita.
Hanya seiring perkembangan zaman, para penari wanita mulai menggunakan kain atau baju untuk menutup dada. Sehingga, bagian yang dilukis hanya wajah, tangan, dan kaki.
4. Senjata
Senjata yang digunakan sebagai pelengkap kostum adalah tombak atau busur panah.
5. Kalung
Kalung menjadi aksesoris penting bagi penari. Kalung penari Sajojo terbuat dari batu, kerang, tulang, gigi binatang atau kayu.
6. Gelang
Gelang yang dipakai penari para penari Sajojo adalah gelang rumbia yang terbuat dari ijuk, daun sagu kering, rumbia, atau tali.
Lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian adalah Lagu Sajojo yang terkenal di seluruh Indonesia.
Baca juga: Tari Suanggi, Tarian Bernuansa Magis dari Papua Barat
Tarian bisa ditarikan tanpa alat musik pengiring maupun dengan alat musik pengiring.
Alat musik pengiring yang biasa digunakan seperti tifa, gitar, keybord, biola, maupun nyanyian dari seorang penyanyi.
Sumber: www.tribunnewswiki.com dan www.hutanpapua.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.