Peristiwa in bermula saat istri Asdar, Juliatun Mariani (25), melahirkan bayi dalam kondisi prematur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, Kamis (27/1/2022).
Karena bayi tersebut lahir melalui proses caesar, pihak RSUD Sinjai kemudian memutuskan merujuk Juliatun dan bayinya ke RSU Pancaitana.
Bayi itu sempat mendapatkan perawatan medis di RS Pancaitana selama 12 jam. Namun, buah hati Asdar dan Juliatun itu meninggal dunia pada Jumat (28/1/2022) malam.
Baca juga: Bayi Kejang Ditolak di Puskesmas, Plt Kadis Dinkes Bengkulu dan Kepala Puskesmas Dicopot
Lantaran hendak membawa pulang bayinya, Asdar meminta ambulans untuk mengantar dirinya ke Sinjai.
Akan tetapi, karena uang yang dibawanya cuma Rp 500.000, sementara biaya ambulans Rp 600.000, Asdar mengurungkan niatnya.
"Sewa ambulans Rp 600.000, sementara uangku tersisa Rp 500.000. Jadi, saya minta pertolongan kepada sepupu untuk dibonceng pulang ke Sinjai," ucap pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini, Rabu.
Baca juga: 12 Bayi Lahir di Tanggal Cantik Hari Ini di RSIA Kendangsari Merr Surabaya
Kejadian ini mendapat perhatian Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Andi mengutus timnya untuk melayat ke kediaman keluarga tersebut di Lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Selasa (1/2/2022).
Tim Plt Gubernur Sulsel, Andi Alti, mengatakan, seluruh layanan kesehatan seharusnya senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Apalagi pekerjaan di bidang kesehatan, yang disebutnya sebagai pahlawan kemanusian.
Baca juga: Detik-detik Bayi 14 Bulan Terkena Panah Saat Dibonceng Paman, Pelaku Anggota Geng Motor
“Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel pun melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit di Kabupaten Bone yang tidak memberikan fasilitas mobil ambulans karena keluarga yang sedang berduka kekurangan biaya,” ungkapnya.
Andi, yang ditemani Kapolsek Sinjai Timur AKP Andi Armadana, turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya anak pasangan tersebut.
“Kami turut berdukacita kepada keluarga Bapak Asdar. Kita juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.