Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Ayah Tak Mampu Sewa Ambulans untuk Bawa Pulang Jasad Bayinya: Saya Hanya Punya Rp 500.000

Kompas.com - 02/02/2022, 12:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Tak sanggup menyewa ambulans, Asdar (29) dan istrinya, Juliatun (25), warga Dusun Batu Lappa, Kabupaten Sinjai, terpaksa membawa pulang jasad bayi mereka menggunakan sepeda motor sejauh 70 kilometer.

Bayi pertama mereka itu meninggal setelah sempat dirawat selama 12 jam di Rumah Sakit Umum (RSU) Pancaitana, Kabupaten Bone, Jumat (28/1/2021).

"Sewa ambulans Rp 600.000, sementara uangku tersisa Rp 500.000. Jadi, saya minta pertolongan kepada sepupu untuk dibonceng pulang ke Sinjai," cerita pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu melalui sambungan telepon, pada Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Karena Uangnya Kurang Rp 100.000 Bayar Ambulans, Ayah Ini Bawa Jasad Bayinya Sejauh 70 Km Pakai Motor

Penjelasan rumah sakit

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit mengaku tak mengetahui peristiwa itu. Pihak manajemen justru mengatakan, rumah sakit sebetulnya punya fasilitas ambulans gratis.

Pihak rumah sakit menduga hal itu diputuskan oleh sopir ambulans yang berjaga saat itu.

Baca juga: Buntut Konser Tri Suaka Picu Lautan Penonton di Subang, Taman Kukulu Ditutup 3 Hari, Ini Faktanya

"Ini adalah sebuah kesalahan, seharusnya hal ini tidak terjadi dan hal tidak diketahui oleh pihak manajemen karena waktunya malam hari. Padahal, kami memiliki fasilitas ambulans gratis bagi pasien yang tidak mampu," kata Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Rumah Sakit Umum Pancaitana Fahruddin, melalui telepon, Rabu.

Baca juga: Belum Menyerah, Buruh Banten Gelar Doa Bersama agar UMK 2022 Direvisi

Atas peristiwa itu, Fahruddin mengaku bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi terkait pelayanan rumah sakit.

 

"Kami juga sudah melakukan evaluasi terhadap sopir ambulans dan seluruh pelayanan rumah sakit, agar hal seperti ini tidak terulang," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juliatun melahirkan bayi pertamanya dalam kondisi prematur di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sinjai, pada Kamis (27/1/2022) lalu.

Namun, lantaran kondisi bayi yang lahir melalui jalan caesar, sehingga pihak RSUD Sinjai memutuskan merujuk Juliatun dan bayinya ke Rumah Sakit Umum Pancaitana.

Tanggapan Plt Gubernur Sulsel

Peristiwa yang dialami Asdar itu juga mendapat perhatian Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

Dirinya segera memerintahkan jajarannya untuk melayat ke kediaman keluarga Asdar.

Didampingi Kapolsek Sinjai Timur AKP Andi Armadana, Andi Sudirman menyampaikan duka cita  dan memberikan bantuan kepada Asdar atas meninggalnya bayinya yang masih berusia 7 bulan.

“Kami turut berduka cita kepada keluarga bapak Asdar. Kita juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar dia.

Dirinya juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Sulsek untuk lebih memantau dan berkoordinasi dengan rumah sakit. 

“Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel pun melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit di Kabupaten Bone yang tidak memberikan fasilitas mobil ambulans karena keluarga yang sedang berduka kekurangan biaya” kata dia.

(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang April, Aktivitas Kegempaan Gunung Ruang Capai 1.439 Kali

Sepanjang April, Aktivitas Kegempaan Gunung Ruang Capai 1.439 Kali

Makassar
Erupsi Gunung Ruang Meningkat, SAR Evakuasi 497 Jiwa ke Tempat Aman

Erupsi Gunung Ruang Meningkat, SAR Evakuasi 497 Jiwa ke Tempat Aman

Makassar
Status Gunung Ruang Awas, Radius Aman 6 Km dari Pusat Kawah

Status Gunung Ruang Awas, Radius Aman 6 Km dari Pusat Kawah

Makassar
Gunung Ruang Sulawesi Utara Erupsi, Statusnya Naik Menjadi Awas

Gunung Ruang Sulawesi Utara Erupsi, Statusnya Naik Menjadi Awas

Makassar
Mensos Risma Temui Korban Longsor di Tana Toraja, Beri Bantuan untuk Ahli Waris

Mensos Risma Temui Korban Longsor di Tana Toraja, Beri Bantuan untuk Ahli Waris

Makassar
Cekcok, Paman dan Keponakan di Gowa Terlibat Duel Maut, Satu Tewas

Cekcok, Paman dan Keponakan di Gowa Terlibat Duel Maut, Satu Tewas

Makassar
Bantuan Korban Longsor Tana Toraja Mulai Mengalir

Bantuan Korban Longsor Tana Toraja Mulai Mengalir

Makassar
Sopir Bus Palu-Makassar Dapat Donasi Rp 100-an Juta dari 'Netizen' Usai Beri Makan Penumpangnya Saat Lebaran

Sopir Bus Palu-Makassar Dapat Donasi Rp 100-an Juta dari "Netizen" Usai Beri Makan Penumpangnya Saat Lebaran

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar Diduga Hilang Usai Berpisah Tanpa Cerai

Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar Diduga Hilang Usai Berpisah Tanpa Cerai

Makassar
Pelaku Pembunuhan di Makassar Tiga Kali Menikah, Istri Kedua Juga Dikabarkan Hilang

Pelaku Pembunuhan di Makassar Tiga Kali Menikah, Istri Kedua Juga Dikabarkan Hilang

Makassar
Aksi Heroik Yulianus Selamatkan Warga yang Terseret Longsor Tana Toraja

Aksi Heroik Yulianus Selamatkan Warga yang Terseret Longsor Tana Toraja

Makassar
Mobil Rombongan Karyawan BUMN Masuk Jurang Polewali Mandar

Mobil Rombongan Karyawan BUMN Masuk Jurang Polewali Mandar

Makassar
Cerita Keluarga Wanita yang Dibunuh Suami di Makassar, Pelaku Sering Menghindar Saat Bertemu

Cerita Keluarga Wanita yang Dibunuh Suami di Makassar, Pelaku Sering Menghindar Saat Bertemu

Makassar
Kapal Over Kapasitas, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Silopo Polewali Mandar Batal Berangkat

Kapal Over Kapasitas, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Silopo Polewali Mandar Batal Berangkat

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com