Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2022, 09:16 WIB

KOMPAS.com - Gunung Meja terletak di depan Pantai Nanganesa, Kota Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gunung disebut meja karena bentuk puncak gunung itu berupa tanah datar, mirip meja.

Bentuk puncak gunung dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu awalnya tidak datar.

Karena, gunung itu dinilai mengganggu proses pendaratan dan keberangkatan pesawat dari Bandara Udara Haji Hasan Aroeboesman di Ende, berjarak sekitar 5 kilometer dari pulau Koa. Maka, pemerintah daerah setempat memotong gunung itu sekitar 200 mdpl pada 1970-an dan dibuang ke dasar laut.

Legenda kuno yang beredar luas di kalangan masyarakat Ende menyebutkan, ada tiga orang, mereka adalah Meja, Iya, dan Wongge.

Meja adalah seorang gadis cantik dan berperilaku sopan.

Baca juga: 5 Atraksi Wisata Desa Detusuko Barat Ende, Juara 4 Kategori Desa Berkembang ADWI 2021

Iya adalah seorang laki-laki kaya yang berperilaku jahat. Sementara, Wongge adalah seorang laki-laki miskin, tapi sopan.

Kedua laki-laki ini bersama sejumlah pemuda di wilayah itu memperebutkan Meja. Namun, Meja lebih mencintai Wongge.

Suatu saat Iya datang kepada Meja. Ia menyatakan cintanya, tetapi ditolak. Meja pun dibunuh Iya dengan cara dipenggal kepalanya. Kepala Meja kemudian dibuang ke arah timur dan membentuk pulau Koa.

Saat itu datang Wongge ke tempat tersebut. Ia menyaksikan Meja telah dipenggal kepalanya oleh Iya, maka terjadilah pertengkaran antara Iya dan Wongge. Wongge berhasil membunuh Iya dengan parang panjang.

Seusai membunuh Iya, parang itu dibuang ke selatan yang saat ini membentuk pulau Ende. Pulau Ende berbentuk seperti parang panjang.

Legenda ini dipahami masyarakat melalui cerita dari generasi ke generasi. Dari legenda kuno ini muncul sejumlah kreasi seni dan budaya, seperti tarian, teater rakyat, drama, cerita rakyat, dan sejumlah adat istiadat.

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Ende untuk Rayakan Hari Lahir Pancasila

Gunung Meja Sebagai Tempat Wisata

Dari pantai Nanganesa, pengunjung menyaksikan Pulau Koa, Gunung Meja, dan pemukiman Ende yang terletak di Teluk Ende dengan sangat leluasa.

Pantai itu sangat strategis untuk berekreasi, serta menikmati matahari terbit dan terbenam. Tetapi, masyarakat belum memanfaatkan pantai itu sebagai salah satu tempat wisata.

Gunung Meja memliki makna sejarah yang dalam. Konon, gunung itu sering dipandang oleh Bung Karno saat duduk merenung sila-sila Pancasila.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Ende berencana membangun sebuah tugu kerukunan di puncak Gunung Meja.

Penataan wisata di gunung itu tetap menonjolkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pancasila diprakarsai Soekarno saat menjalani masa pengasingan di Kota Ende, antara 1934 - 1938.

Pancasila juga dianggap sudah menjadi branding yang kuat bagi pariwisata di Ende yang selama ini menjadi daya tarik kota tersebut.

Sumber: kupang.antaranews.com dan nationalgeographic.grid.id

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mobil Musisi Fiersa Besari Nyaris Masuk Jurang Usai Manggung di Bone

Mobil Musisi Fiersa Besari Nyaris Masuk Jurang Usai Manggung di Bone

Makassar
Mahasiswa Unhas Makassar Ditemukan, Begini Penjelasan Keluarga

Mahasiswa Unhas Makassar Ditemukan, Begini Penjelasan Keluarga

Makassar
Video Viral Pria Paruh Baya di Makassar Pamerkan Alat Kelamin ke 2 Perempuan, Korban: Saya Takut

Video Viral Pria Paruh Baya di Makassar Pamerkan Alat Kelamin ke 2 Perempuan, Korban: Saya Takut

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 5 Juni 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 5 Juni 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Tak Ditemukan Unsur Pidana Kematian Siswa SMP Athirah Makassar, Keluarga: Kelalaian Pihak Sekolah

Tak Ditemukan Unsur Pidana Kematian Siswa SMP Athirah Makassar, Keluarga: Kelalaian Pihak Sekolah

Makassar
Mahasiswa Unhas Makassar yang Dilaporkan Hilang Akhirnya Ditemukan

Mahasiswa Unhas Makassar yang Dilaporkan Hilang Akhirnya Ditemukan

Makassar
Kronologi Gadis Difabel Diperkosa Pemilik Warung Coto Makassar, Korban Hamil 5 Bulan

Kronologi Gadis Difabel Diperkosa Pemilik Warung Coto Makassar, Korban Hamil 5 Bulan

Makassar
Bayi yang Dikandung Korban Pemerkosaan Kakak Kandung Dipastikan Sehat, Bakal Dilahirkan

Bayi yang Dikandung Korban Pemerkosaan Kakak Kandung Dipastikan Sehat, Bakal Dilahirkan

Makassar
Wanita Penghibur di Makassar Saling Jotos, Diduga Rebutan Tamu

Wanita Penghibur di Makassar Saling Jotos, Diduga Rebutan Tamu

Makassar
Polisi Tutup Penyelidikan Kematian Siswa SMP Athirah Makassar, Keluarga Merespons

Polisi Tutup Penyelidikan Kematian Siswa SMP Athirah Makassar, Keluarga Merespons

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 4 Juni 2023: Pagi Berawan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 4 Juni 2023: Pagi Berawan

Makassar
KRI Teluk Hading-538 Terbakar, 119 Prajurit TNI AL Selamat

KRI Teluk Hading-538 Terbakar, 119 Prajurit TNI AL Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Juni 2023: Pagi Berawan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Juni 2023: Pagi Berawan

Makassar
Ini Rentetan Perjalanan Siswa SMP Athirah Makassar Sebelum Ditemukan Tewas di Sekolahnya

Ini Rentetan Perjalanan Siswa SMP Athirah Makassar Sebelum Ditemukan Tewas di Sekolahnya

Makassar
Update Kasus Penganiayaan Unismuh Makassar, Polisi: 4 Pelaku Masuk Daftar DPO

Update Kasus Penganiayaan Unismuh Makassar, Polisi: 4 Pelaku Masuk Daftar DPO

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com