Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Makassar yang Disandera Milisi Houthi di Yaman Diperlakukan Baik dan Bisa Pulang

Kompas.com - 13/01/2022, 05:45 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Surya, salah seorang dari 9 Anak Buah Kapal (ABK) kapal cargo milik Arab, yang disandera oleh milisi Houthi di Yaman karena membawa amunisi diperlakukan baik dan bisa pulang.

Hal tersebut dikatakan, Ketua Corps Alumni Bumiseram Makassar (CABM) Capt Agus Salim ketika dikonfirmasi, Rabu (12/1/2022).

Menurut dia, 9 ABK kapal kargo yang dibajak oleh para pemberontak sudah diturunkan ke daratan yang sebelumnya masih berada di atas kapal.

Baca juga: Pembebasan Warga Makassar yang Disandera Milisi Houthi Diupayakan Tanpa Gaduh

“Sudah dari beberapa hari yang lalu, seluruh kru di atas kapal sudah dipindahkan ke darat. Mereka itu dipindahkan ke base camp untuk khusus akomodasi. Semua kebutuhan dasar seperti makan, minum dan sebagainya terpenuhi. Juga diberikan untuk melakukan komunikasi, ke keluarga masing-masing,” kata dia.

Agus Salim menegaskan, jika kondisi Surya sendiri baik-baik saja meski dalam penyanderaan kelompok pemberontak Houthi.

Dia pun mengungkapkan, jika penyanderaan Surya bersama kru kapal cargo Arab berbeda dengan kasus penyanderaan yang sebelumnya terjadi yang dilakukan kelompok teroris.

“Kenapa saya katakan berbeda, karena mereka itu hanya dikeluarkan dari kapal dan dibawa ke tempat penampungan. Bahkan mereka diperlakukan tidak seperti sandera-sandera yang kita liat dilakukan teroris. Itu sedikit perbedaannya, karena perlakuannya cukup baik. Tidak ada perlakuan yang mengancam nyawa mereka. Kondisi mereka itu baik-baik saja,” jelasnya.

Saat ditanya tujuan penyanderaan itu, Agus Salim membeberkan jika Houthi hanya menginginkan kapal tersebut beserta muatannya berupa peralatan perang.

“Jadi mereka ini hanya untuk membajak kapal dan muatannya. Jadi itu tujuannya, bukan sama sekali untuk kru. Kapal itu juga belum sampai di tujuan,” terangnya.

Baca juga: Surya, Warga Makassar, Disandera Kelompok Milisi Al Hothi di Yaman

Agus Salim juga menuturkan, jika pemberontak yang kini diperangi koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut tidak ada permintaan sama sekali terkait penyanderaan.

“Jadi memang mereka yang inginkan kapal dan muatannya, sedangkan crew nya dibebaskan. Bahkan mereka memperlakukan kru-nya dengan baik dan sangat manusiawi. Hanya saja, mereka berada di daerah yang sangat terpencil jauh,” tandasnya.

Menurut informasi yang diperoleh Agus Salim, jika Surya dan kru kapal tersebut terkendala pulang ke negara mereka masing-masing. Pasalnya, bandara yang ada di daerah itu sudah dihancurkan daripada peperangan tersebut.

Baca juga: Cerita Surya, Sang Suami Disandera 23 Hari di Tengah Laut Babel: Dia Jadi Jaminan, Tolong Kami...

“Harusnya bisa Pak Surya pulang ke tanah air, tapi belum dilaksanakan. Ini juga sudah dilaporkan di kementerian luar negeri, tentunya pemerintah Indonesia sudah menyusun rencana strategis dan secara diplomatik tentunya agar bisa memulangkan pak Surya ke Indonesia dan kembali ke Kota Makassar bersama keluarganya,” tambahnya.

Sebelumnya telah diberitakan, seorang warga Kota Makassar, Surya menjadi korban penyanderaan di Yaman seminggu terakhir bersama 9 orang temannya, warga negara India dan Filipina.

Surya disandera bersama 9 orang temannya sesama Anak Buah Kapal (ABK) kargo milik Arab yang membawa amunisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Hilang Konsentrasi, Pemuda di Makassar Tewas Usai Tabrak Truk dari Belakang

Diduga Hilang Konsentrasi, Pemuda di Makassar Tewas Usai Tabrak Truk dari Belakang

Makassar
Banjir Bandang Landa 4 Kecamatan di Palopo, Pj Wali Kota : Diduga Terjadi Pembalakan di Daerah Hulu

Banjir Bandang Landa 4 Kecamatan di Palopo, Pj Wali Kota : Diduga Terjadi Pembalakan di Daerah Hulu

Makassar
Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Makassar
Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Makassar
7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

Makassar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Makassar
Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Makassar
Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Makassar
Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Makassar
Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Makassar
Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Makassar
Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat 'Laundry', Awalnya Dikira Janin

Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat "Laundry", Awalnya Dikira Janin

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com