Pada 1961, Frans Kaisiepo mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) yang bertujuan untuk menuntut penyatuan Papua dengan Repuklik Indonesia.
Pada tahun yang sama, Presiden Soekarno membentuk Tiga Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961.
Salah satu perjuangan yang dilakukan adalah melalui ISI, Frans membantu pendaratan sukarelawan Indonesia yang diterjunkan ke Mimika.
Baca juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pemersatu Irian dengan Indonesia
Hasil utama Trikora adalah Perjanjian New York pada tanggal 1 Mei 1963 yang memutuskan bahwa wilayah Papua dikembalikan dari Kerajaan Belanda ke Indonesia.
Kemudian, Pemerintah RI menggunakan nama warisan dari Frans Kaisiepo, yaitu Irian Barat.
Penamaan wilayah ini mengalami perubahan beberapa kali. Pada 1969, Iran Barat berganti menjadi Irian Jaya dan pada 2001 berubah menjadi Papua.
Gambar Frans Kaisiepo terdapat di Lembaran Rp 10.000
Atas jasa-jasanya, Frans Kaiseipo dianugrahi Bintang Maha Putra Adi Pradana Kelas Dua.
Nama Frans Kaisiepo juga diabadikan di salah satu kapal Perang TNI Angkatan Laut, KRI Frans Kaiseipo dengan nomor 368 dan nama bandara udara Internasional di Pulau Biak, Papua.
Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993, nama Frans Kaiseipo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Potret dirinya terpajang di uang lembaran emisi bernilai Rp 10.000,00.
Frans Kaisiepo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura
Sumber: djpb.kemenkeu.go.id dan djpb.kemenkeu.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.