Gohu ikan terbuat dari ikan segar dan mentah yang baru saja dipancing oleh nelayan.
Masyarakat Tidore langsung memotong dan mengolah ikan tersebut.
Bumbu gohu ikan pun mentah, seperti bawang, cabai, dan daun kemangi. Kemudian diberi garam dan perasan air lemon.
"Kalau setiap acara ada gohu, tamu-tamu (biasanya) tidak makan yang lain. Mereka ambil gohu dulu karena rasanya segar," kata Umi.
Makanan pendamping gohu ikan di antaranya adalah sagu lempeng, piang santan, dan singkong.
Ada kebiasan menarik terkait gohu ikan, yaitu gohu on boat, begitu Umi menyebut.
Gohu ikan diolah oleh nelayan yang berlayar selama beberapa hari.
Mereka mengolah ikan yang baru ditangkap dengan bumbu seadanya di perahu.
Kemudian gohu ikan disantap bersama sagu.
Umi menyebut bahwa sagu dapat bertahan bertahun-tahun, maka sering dijadikan bekal oleh nelayan.
Baca juga: Tantangan Pebisnis Kuliner di Masa Pandemi dan Tren Kuliner Tahun Depan
5. Sagu lempeng
Terdapat dua jenis sagu lempeng atau sagu kasbi (hula keta), yaitu hula daso dan hula garo.
Hula garo terbuat dari tepung sagu, sedangkan hula daso dari tepung singkong.
Cara memasaknya keduanya sama-sama dipanggang sampai matang.
Umi menceritakan bahwa orang Tidore zaman dahulu membuat tepung singkong menggunakan papan saja.
Singkong parut ditindih dengan papan, kemudian atasnya diberi batu agar kandungan air singkong keluar.
Cara ini membuat singkong menjadi kering. Setelah kering, singkong pun ditumbuk sampai halus dan diayak.
Tepung singkong pun dicetak agar menjadi sagu lempeng.
Menurut Umi, orang Spanyol yang dahulu ke Tidore mencari roti tetapi tidak ada. Mereka pun meminta makanan yang mirip roti.
Masyarakat Tidore zaman itu pun menyajikan sagu lempeng yang disantap bersama garam pati atau abon ikan.
6. Tela gule
Ada dua jenis makanan pokok yang terbuat dari jagung, yaitu tela gule dan nasi jagung.
Tela gule terbuat dari jagung kering yang dihaluskan, kemudian dimasak seperti membuat bubur.