KOMPAS.com- Beberapa waktu lalu, seorang montir lulusan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, berhasil mencuri perhatian publik.
Laki-laki bernama Haerul itu sukses menerbangkan pesawat bermesin sepeda motor buatannya di Pantai Langga, Pinrang.
Tidak sampai di situ, ternyata Haerul terus mengembangkan pesawat buatannya, bahkan melibatkan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Baca juga: Pesawat Buatan Montir di Pinrang Sulsel Akhirnya Terbang
Saat ini, pesawat swayasa tersebut telah mencapai 80 persen perampungan dan tinggal menambahkan beberapa item yang diperlukan untuk kemudian dilakukan uji coba secara menyeluruh.
Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu saat meninjau langsung kondisi pesawat itu di Gowa, mengapresiasi kinerja tim yang terlibat dalam mengembangkan pesawat tersebut.
Dia mengatakan Unhas yang memiliki laboratorium aerodinamika, mendukung penyempurnaan pesawat karya Haerul.
Diharapkan pesawat ini bisa bermanfaat pada masa mendatang.
Ketua Tim Pengembangan Pesawat Haerul, Nasaruddin Salam, menjelaskan pengkajian desain pesawat ultralight telah dirancang sejak Agustus 2020.
Pesawat ultralight model sport dirancang tim dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Namun, desain awalnya dimulai dari sisi aerodinamika.
Terkait dengan proses penyelesaian pesawat, ia mengatakan tantangan yang dihadapi pada kelengkapan komponen mesin yakni engine dan black box yang langsung didatangkan dari Amerika Serikat.
Namun, secara menyeluruh komponen lainnya merupakan buatan langsung dari Unhas.
"Pesawat ini sudah selesai, tinggal dilakukan uji coba secara menyeluruh mulai dari sistem kontrol, uji coba terbang hingga daya dorong. Karena pesawat ini awalnya dari Pinrang, maka kita akan kembalikan lagi ke daerah asalnya," jelas Nasaruddin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.