Bahkan L semakin keras dan sering menegur ibunya jika melakukan ritual adat salah satunya barasanji.
Baca juga: Fakta Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Menikah 6 Bulan Lalu hingga Bagian dari JAD
Dia juga tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang menyembelih.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan L ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.
Hamka mengatakan tiba-tiba saja ia mendapatkan kabar jika L menikah.
Mereka pun memilih meninggal rumah ibu L dan tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.
Baca juga: Kisah Korban Selamat Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Motor Sampai Oleng karena Ledakan
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digrebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.
Di hari kejadian. L dan istrinya mengendarai motor dan memaksa masuk ke dalam Gereja Katedral, Minggu.
Lalu bom yang mereka bawa meledak setelah sekuriti gereja menghentikan mereka di depan gereja. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Dimakamkan di Maros Dalam Satu Liang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.