Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halangi Pelaku Bom Bunuh Diri, Sekuriti Gereja Katedral Makassar Alami Luka Bakar

Kompas.com - 28/03/2021, 20:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kosmas namanya. Saat bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) siang, pria berusia 51 tahun ini berada sangat dekat dengan terduga pelaku.

Terduga pelaku yang diperkirakan berniat meledakkan diri di dalam gereja, digagalkan oleh Kosmas.

Di gerbang gereja, Kosmas menahan orang itu.

Dikutip dari Tribun-Timur, Kosmas rupanya sudah curiga terhadap gerak-gerik terduga pelaku.

Baca juga: Jadi Pahlawan Saat Terjadi Bom Bunuh Diri, Begini Kondisi Sekuriti Gereja Katedral Makassar


“Posisi saya di depan pagar. Besar (pelakunya). Saya tahan dia. Dia mau masuk naik motor,” tuturnya dalam sebuah video yang beredar di sosial media.

Kosmas menghalangi terduga pelaku dengan tangan dan dadanya.

Bom itu pun tiba-tiba meledak.

Kosmas, yang bertugas sebagai sekuriti Gereja Katedral Makassar, terkena efek ledakan.

Beruntung, Kosmas selamat, meski terluka di bagian dada.

Baca juga: Korban Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar Bertambah Jadi 20 Orang

 

Mengalami luka bakar

Ilustrasi luka bakarShutterstock Ilustrasi luka bakar

Saat ini, Kosmas masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar.

Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka bakar.

Menurut penuturan adiknya, Jon (48), keadaan Kosmas sudah membaik.

"Sekarang sudah agak baikan. Dia sudah bisa bicara dan bisa jalan," ucapnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Makassar, Ini Kesaksian Pastor Gereja Katedral

Keterangan Kapolda Sulawesi Selatan

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.

Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan, benar bahwa terduga pelaku tersebut sempat dihalangi oleh Kosmas.

“Tepat pukul 10.30 jadwal misa selesai. Jemaah keluar dan ada 1 motor mau masuk ke parkiran. Terduga pelaku sempat ditahan petugas gereja,” jelasnya kepada wartawan, dikutip dari Tribun-Timur.

Saat berita ini ditulis, ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar mengakibatkan 20 orang terluka.

Baca juga: Akibat Ledakan di Depan Gereja Katedral Makassar, Dua Misa Ditiadakan

 

Mereka dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Makassar.

"Ada yang luka berat, luka sedang dan luka ringan. Yang luka ringan tadi kita sudah berikan pengobatan dan rawat jalan. Dia sudah pulang," papar Merdisyam kepada wartawan di Makassar, Minggu.

Merdisyam menerangkan, tidak ada jemaat atau petugas gereja yang tewas dalam kejadian ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Abba Gabrillin), Tribun-Timur.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Hilang Konsentrasi, Pemuda di Makassar Tewas Usai Tabrak Truk dari Belakang

Diduga Hilang Konsentrasi, Pemuda di Makassar Tewas Usai Tabrak Truk dari Belakang

Makassar
Banjir Bandang Landa 4 Kecamatan di Palopo, Pj Wali Kota : Diduga Terjadi Pembalakan di Daerah Hulu

Banjir Bandang Landa 4 Kecamatan di Palopo, Pj Wali Kota : Diduga Terjadi Pembalakan di Daerah Hulu

Makassar
Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Banjir dan Longsor Terjang 11 Desa di Luwu Sulsel

Makassar
Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Palopo Sulsel

Makassar
7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

Makassar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sulawesi Selatan, 29 Maret 2024

Makassar
Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ini Ruas Jalan di Sleman yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Makassar
Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Mahasiswa di Baubau Ditangkap karena Edarkan Sabu, Dibayar Rp 25.000 per Bungkus

Makassar
Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Usut Dana Hibah, Kejari Kembali Periksa 4 Pengurus KONI Makassar

Makassar
Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Saat PDAM Makassar Gratiskan Tagihan Air Seluruh Masjid Selama Ramadan...

Makassar
Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Bagi-bagi Uang Saat Pemilu, Caleg Demokrat Dituntut 5 Bulan Penjara

Makassar
Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Pria Bercadar dan Berbaur dengan Jemaah Wanita di Makassar Dipulangkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat 'Laundry', Awalnya Dikira Janin

Ari-ari Bayi Ditemukan Tercampur Pakaian Kotor di Tempat "Laundry", Awalnya Dikira Janin

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com