Sementara itu, akibat ledakan bom bunuh diri itu, sejumlah umatnya terluka.
“Untuk umat yang luka-luka terjadi di dekat lokasi bom. Ada juga yang luka terkena pecahan kaca,” jelasnya.
Wilhelminus menyatakan, jemaat maupun pihak gereja tidak ada yang menjadi korban jiwa.
“Uskup dan pastor aman, umat aman, anggota tim keamanan ada yang terbakar dan dalam keadaan sadar,” katanya.
Sementara itu, pasca-aksi bom bunuh diri tersebut, Gereja Katedral Makassar meniadakan dua misa yang telah dijadwalkan sebelumnya.
“Peribadatan hari ini ditiadakan supaya kita dalam posisi waspada. Kami sepakat hari ini ibadah ditiadakan,” ujar Wilhelminus.
Baca juga: Korban Luka akibat Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Bertambah
Sementara itu, menurut informasi terbaru dari Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, korban luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bertambah menjadi 14 orang.
"Jadi 14 saat ini sedang dirawat di rumah sakit tentunya berasal dari korban luka, ledakan bom di TKP. Ada sebagian jemaat," katanya.
Lalu, terduga pelaku aksi bom bunuh diri diperkirakan dua orang. Ada satu orang coba menerobos dan dihalangi pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam.
Tak ada korban jiwa dari umat gereja. Korban luka adalah warga yang berada di sekitar pintu gerbang gereja dan tidak ada meninggal.
Baca juga: Sejarah Gereja Katedral Makassar, Jejak Toleransi Raja Gowa Sultan Alauddin