Farid pertama kali terjun saat menyelesaikan konflik di Poso, kemudian juga turun tangan dalam konflik Papua.
Yang cukup bersejarah ialah saat Farid turut menangani konflik Gerakan Aceh Merdeka dengan RI.
Farid merupakan salah satu anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan GAM di Helsinki, Finlandia tahun 2005 bersama Martti Ahtisaari selaku mediator.
Perundingan ini bersejarah karena menghasilkan Kesepakatan Helsinki yang mengakhiri 30 tahun konflik Aceh.
Kesepakatan yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 ini juga merupakan pertama kalinya dalam sejarah Indonesia bahwa gerakan separatis diselesaikan dengan solusi politik yang komprehensif.
Ketua IDI Makassar Siswanto Wahab juga merasa kehilangan dokter di Indonesia yang tercatat sejarah sebagai juru damai Aceh.
“Sosok dokter Farid menjadi sumber inspirasi bagaimana nilai pengabdian akan terus terkenang sepanjang masa sebagai dokter juru damai di Aceh, Poso hingga Afghanistan,” ujar Siswanto kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Bupati Maluku Tengah: Penemuan Emas di Tamilow Itu Sudah Tujuh Tahun Lalu
Dia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (1978) dan meraih gelar Spesialis Bedah di FK Unhas (1981) lalu Spesialis Bedah Digestif di Unhas (1984).
Almarhum sempat melanjutkan pendidikan spesialisasi kedokteran di Free Universiteit Amesterdam, Belanda (1985).
Almarhum mengawali karier sebagai dosen di FK Unhas Makassar (1978-2002), kemudian menjabat Direktur Utama Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (1995-2002).
Kemudian dia menjadi staf Menko Kesra JK hingga menjabat beberapa posisi penting, seperti Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (2005-2010), Komisaris Utama PT Askes (Persero).
Farid pernah menjabat Komisaris Independen PT Kimia Farma (Tbk) (2013-2015), menjadi Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Kimia Farma (Tbk) (2015–2018).
Sejak tahun 2006 hingga kini masih menjabat sebagai Dewan Pengawas Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo. Tahun 2015 hingga sekarang juga masih menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat PMI Jakarta.
Sejak 2018 hingga sekarang, dokter Farid dikabarkan menjadi komisaris Bio Farma, perusahaan yang mendistribusikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.