Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taki Mi'guru" Kampanye Ajak Anak Korban Gempa di Mamuju Kembali Belajar, Libatkan 136 Relawan

Kompas.com - 21/03/2021, 17:17 WIB
Rachmawati

Editor

“Kemudian ada juga yang trauma. Anaknya lalu tidak dilepaskan untuk belajar karena ketakutan dan traumanya selama ini,” kata Murniani, Senin (15/3/2021).

Dia menambahkan bencana gempa bumi makin menyulitkan kegiatan belajar di wilayah yang sebelumnya sudah terdampak pandemi COVID-19.

Terbatasnya jaringan internet menyebabkan tidak semua siswa bisa melakukan pembelajaran daring.

Baca juga: Kasrem 142/Tatag: Kondisi Mamuju dan Majene Berangsur Pulih

Jalani pembelajaran jarak jauh

Sementara itu Data dari Save The Children Indonesia menyebutkan di Indonesia, sebanyak 600 ribu sekolah tutup dan 60 juta anak harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.

Meski ada sekolah di zona tertentu yang diperbolehkan dibuka dengan memenuhi persyaratan tertentu. Namun sebagian besar anak tetap harus belajar dari rumah, baik secara daring maupun luring.

Sayangnya, banyak anak di Indonesia yang tidak mampu belajar daring.

Baca juga: Positif Covid-19, Empat Relawan PMI Jalani Isolasi Mandiri di Mamuju

CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung, dalam pernyataan kepada VOA, Senin (15/3/2021), mengatakan menurut studi global Save The Children pada Juli 2020, di 46 negara khususnya Indonesia, menunjukkan delapan dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai.

“Empat dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah, dan fakta bahwa minimal satu persen anak tidak belajar apapun selama PJJ,” kata Selina.

Hal ini berimplikasi terhadap pendidikan di Indonesia, seperti menurunnya motivasi belajar dan kembali ke sekolah, menurunnya kemampuan literasi dan numerasi.

Baca juga: Kemenkes: 2 Rumah Sakit dan KRI dr Soeharso Sudah Beroperasi di Mamuju

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021)Basarnas Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021)
Termasuk ancaman putus sekolah karena anak harus bekerja dan atau menikah dini.

Lebih jauh lagi, anak akan kehilangan pembelajaran yang kemudian dapat mempengaruhi perolehan kesempatan mengakses pendidikan tinggi dan pekerjaan, serta menghasilkan pendapatan di masa depan.

Anak, guru, dan orang tua menghadapi tantangan dalam menerapkan PJJ, mulai dari keterbatasan materi dan akses terhadap pembelajaran serta pengajaran.

Baca juga: Polisi Jaga Ketat Toko dan SPBU yang Mulai Buka Pascagempa di Mamuju

Termasuk keterbatasan infrastruktur, seperti akses internet dan listrik yang tidak merata.

Tantangan lain adalah keterampilan guru untuk melakukan PJJ, kapasitas orang tua mendampingi anak belajar, serta kemampuan anak beradaptasi dan belajar mandiri.

Selain itu, tantangan terbesar juga adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk anak.

Studi Global Save the Children mendapati bahwa dua pertiga atau 63 persen anak perempuan lebih banyak dibebani tugas rumah, dibanding anak laki–laki yang sebanyak 43 persen.

Baca juga: Kunjungi Korban Gempa Mamuju, Jokowi: Saya Ingin Pastikan Bantuan Terkelola Baik

Hal ini juga relevan dengan pengakuan 23 persen orang tua yang mengasuh dalam kondisi tertekan karena situasi pandemi.

Selain itu, satu dari delapan orang tua menyatakan telah terjadi kekerasan di rumahnya.

Suara anak yang ingin sekolah/madrasah segera dibuka karena takut dikawinkan pun, juga patut menjadi perhatian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

Makassar
5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

Makassar
Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Makassar
Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Makassar
Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com