KOMPAS.com - Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Di Indonesia, salah satu perempuan yang memiliki peran besar untuk memajukan kaumnya adalah Maria Walanda Maramis.
Sayangnya tak banyak yang mengenal sosok Maria Walanda yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1969..
Padahal di kampung halamannya, hari kelahiran Maria Walanda Maramis pada 1 Desember diperingati sebagai Hari Perempuan Minahasa.
Baca juga: Maria Walanda Maramis, Tokoh Emansipasi dari Minahasa
Maria Walanda Maramis lahir dengan nama Maria Josephine Catherine Maramis di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872.
Maria adalah anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri Maramis dan Sarah Rotinsulu.
Ia memiliki kakak perempuan bernama Antje dan kakak laki-laki bernama Andries.
Baca juga: Simbol Emansipasi, Perempuan Pertama Berjalan di Bulan Tahun 2024
Andries adalah ayah dari Alexander Andries Maramis (AA Marawis) yang terlibat dalam pergolakan kemerdekaan Indonesia. Alexander juga juga tercatat sebagai salah satu menteri dan duta besar di awal pemerintahan Indonesia.
Saat Maria berusia 6 tahun, kedua orangtuanya meninggal dunia karena sakit. Ia dan dua saudaranya pun diasuh oleh sang paman, Rotinsulu yang saat itu bekerja sebagai Hukum Besar di Maumbi.
Maria Walanda Maramis beserta kakak perempuannya dimasukkan ke Sekolah Melayu di Maumbi.
Baca juga: Pengertian Emansipasi Wanita
Sekolah itu mengajar ilmu dasar seperti membaca dan menulis serta sedikit ilmu pengetahuan dan sejarah.
Sekolah Melayu adalah satu-satunya pendidikan resmi yang diterima oleh Maria Walanda Maramis dan kakak perempuannya.
Kala itu perempuan diharapkan segera menikah dan mengasuh keluarga.
'
Tak hanya di sekolah, Maria juga mendapatkan ketrampilan dari pendeta asal Belanda yang tinggal di Maumbi.
Sang pendeta yang bernama Ten Hove menginspirasi Maria untuk memajukan wanita di Minahasa.
Baca juga: Mengenang Pahlawan Emansipasi Perempuan di Museum Kartini
Sejak saat itu ia lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis. Mereka tinggal di di Airmadidi dan Maumbi, Minahasa Utara, 10 kilometer arah timur Manado.