Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricko Awalnya Pesan Tiket Maskapai Lain, tetapi Dialihkan ke Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 10/01/2021, 17:52 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), merupakan warga Kota Makassar.

Ricko Damianur Mahulette (30), warga Kompleks Puri Kencana Asri, nomor 11, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, ini menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Jakarta-Pontianak.  

Ricko yang merupakan karyawan PLN dan bertugas di Pontianak itu sebelumnya datang ke Makassar untuk menghabiskan cuti Natal dan Tahun Baru bersama istri dan anaknya selama tiga minggu.

Baca juga: 5 Anggota Satu Keluarga Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182

Ibu Ricko, Magdalena mengungkapkan, ia mendapat informasi dari media sosial terkait adanya pesawat yang mengalami kecelakaan dari Jakarta ke Pontianak.

Ia bersama suaminya, Demanius Mahulette, kemudian menonton berita di televisi dan mencocokkan nomor penerbangan pesawat yang ditumpangi anaknya.

“Kami dapat info setelah melihat di sosial media, lalu menonton televisi, kemudian mencocokkan nomor penerbangannya. Kami pun terus menanti kabar terbaru terkait kondisi para penumpang Sriwijaya Air yang dilaporkan sebelumnya hilang kontak sejak sore tadi. Kata pihak Sriwijaya Air yang ada di Makassar nanti hubungi kami. Keluarga juga yang di Jakarta sementara mencari kabar terbaru dan kami berharap semoga ada kabar baik,” kata Magdalena.

Magdalena menceritakan, anaknya memesan tiket pesawat dengan maskapai lain, namun tiba-tiba dialihkan ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak beberapa saat setelah lepas landas.

“Rencananya gunakan pesawat Lion Air tapi ada email sekitar jam 7 pagi, kalau pesawatnya dialihkan ke Sriwijaya Air dan berangkatnya jam 2 siang. Kami tidak tahu kenapa sampai begitu, tapi kami pikir itu aman-aman saja,” kata Magdalena yang ditemani keluarga dan kerabatnya yang terus berdatangan.

Baca juga: Tragedi Sriwijaya Air SJ 182, Gubernur Sumbar: Semoga Ada Keajaiban dari Allah Swt

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga menyatakan turut prihatin atas peristiwa ini dan berdoa serta berharap seluruh keluarga untuk bersabar.

“Yang pasti saya ikut merasakan keprihatinan atas musibah ini. Mudah-mudahan ada mukjizat. Kita tetap optimistis akan terus melakukan upaya-upaya agar betul-betul dapat kepastian apa yang sesungguhnya terjadi dengan Sriwijaya Air. Kita tunggu saja sampai ada keputusan pemerintah. Yang pasti kami prihatin dengan kejadian ini,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com