Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 5 Bulan di Makassar Diduga 2 Kali Dianiaya Ayah Kandung

Kompas.com - 17/10/2020, 09:37 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang bayi berinisial R berusia 5 bulan diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan ayah kandungnya saat berada di rumahnya di Jalan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (16/10/2020) malam. 

Penganiayaan tersebut menghebohkan warga sekitar. Sang nenek berinisil Ki yang mengetahui cucunya dianiaya segera menolong bayi yang ditemukan dalam keadaan kaku tersebut. 

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Mayat Bayi Laki-laki oleh Seorang Pemancing di Selokan Mataram

Ki mengatakan, cucunya tersebut sudah dua kali dianiaya oleh ayahnya sendiri dalam keadaan mabuk. Saat berusia 3 bulan, sang bayi bahkan pernah diterlantarkan di sebuah ruko. 

Kini, dia bersama anaknya (ibu bayi) melaporkan kasus ini ke polisi. 

"Pas saya masuk ke rumah sudah luka merah di lehernya (bayi) dan kayak kaku. Jadi, saya bawa ke tetangga diobati di sana dan disusui," kata Ki, saat diwawancara wartawan, di Polsek Panakkukang, Sabtu (17/10/2020).

Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fathurrahman mengatakan, bayi tersebut dianiaya oleh ayah kandungya saat berusia 3 dan 5 bulan dengan cara mencekik korban. 

"Informasinya bapaknya dalam keadaan mabuk," ujar Jamal. 

Baca juga: Video Viral Camat Gendong Bayi Positif Corona, Tuding Puskesmas Sebar Hoaks

Jamal mengungkapkan, pelaku melarikan diri usai melakukan penganiayaan terhadap anaknya. 

Dia mengatakan, sang bayi kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk penyembuhan dan visum terhadap luka yang dialaminya. 

"Luka yang diduga akibat tindakan pencekikan oleh bapak kandungnya. Modusnya kita akan tahu jika terlapor sudah tertangkap," ujar Jamal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com