KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli mengatakan, saat hendak ditangkap, SB (43), pelaku yang menikam pengantar air galon hingga tewas di Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (14/9/2020), mengaku sebagai wartawan.
"Ada kartu pengenal yang ditemukan anggota saat melakukan pencarian barang bukti senjata tajam jenis badik di rumahnya," kata Ramli.
Kata Ramli, sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku sempat menghubungi korban selama empat hari. Namun, ia tak kunjung datang.
Baca juga: Kesaksian Warga yang Lihat Pengantar Air Galon Tewas Ditikam Pelanggannya
Kemarahan pelaku memuncak saat melihat korban mengantarkan galon di sekitar rumahnya.
SB kemudian menikam korban dengan menggunakan sebilah badik satu kali di bagian jantung.
Penusukan itu terjadi secara tiba-tiba saat korban medatangi rumah SB.
"Jadi antara pelaku dan korban memang sudah ada dendam ya. Jadi ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan, sudah 4 hari ditelepon-telepon namun (korban) tidak datang," kata Ramli saat diwawancara wartawan, Senin sore.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Penikaman Pengantar Air Galon hingga Tewas di Makassar