Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Warga di Makassar Ramai-ramai Tolak Rapid Test Massal

Kompas.com - 09/06/2020, 14:15 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Penolakan rapid test massal yang dilakukan warga di Kota Makassar kembali terjadi.

Penolakan berawal saat warga Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, didatangi petugas medis dari Puskesmas Layang untuk dilakukan rapid test massal.

Warga kemudian mengusir tim medis serta memblokade jalan.

Meski situasi sempat memanas, aparat kepolisian berhasil meredam amarah warga.

Baca juga: Warga Makassar Ramai-ramai Tolak Rapid Test, Dinkes Maksimalkan Edukasi

Penolakan rapid test massa oleh warga ini terus berlanjut hingga, Selasa (9/6/2020).

Warga Jalan Lembo, Kecamatan Tallo menggelar aksi serupa.

Mereka memasang spanduk bertuliskan menolak rapid test massal dan memblokade pintu masuk permukiman penduduk menggunakan balok kayu

Daeng Kulle, salah satu warga mengatakan, penolakan ini hasil kesepakatan bersama warga lainnya.

“Menolak rapid test, karena tidak sakit tapi dikatakan corona. Jadi kesepakatan bersama warga untuk menolak rapid test,” katanya.

Baca juga: Gugus Tugas Pusat Minta Makassar Siapkan RS Tanpa Covid

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Azikin mengatakan, rapid test sudah selesai dilakukan pada pekan lalu.

“Kecamatan Bontoala dan Makassar yang melakukan penolakan rapid test itu tidak masuk pada lima kecamatan episentrum yang ditetapkan untuk dilakukan tracing kemudian rapid test,” ucap Naisyah. 

Naisyah menjelaskan, rapid test tahap awal dilakukan pada lima kecamatan dan tahap kedua di enam kecamatan.

Penetapan episentrum ini berdasarkan jumlah kasus positif yang tertinggi terjadi di wilayah itu.

“Tidak semua kelurahan atau RT/RW dilakukan rapid test. Tetapi hanya pada titik-titik yang ditemukan ada kasus positif hasil konfirmasi laboratorium PCR. Jika ada kasus positif, berarti di situ ada virus. Kita melakukan rapid test mulai dari yang tinggal serumah, kemudian yang pernah berkontak, sehingga kita bisa mendeteksi secara dini,” katanya.

Ke depan, lanjut Naisyah, pihaknya akan terus memaksimalkan peran puskesmas setiap wilayah untuk mengedukasi masyarakat.

“Pemerintah juga secara rutin memberi informasi berupa edukasi ke masyarakat menggunakan ‘mobil halo-halo’ dua kali sehari. Puskesmas diminta melibatkan Ketua RT/RW memberi pemahaman sehingga masyarakat menyadari pentingnya rapid test," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com