Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Spesimen Covid-19 dari Gorontalo Terhambat Minimnya Penerbangan ke Makassar

Kompas.com - 13/04/2020, 19:24 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  –  Pengiriman spesimen Covid-19 pasien dari Gorontalo ke Makassar memerlukan waktu yang lama akibat kurangnya penerbangan dari dan ke dua daerah tersebut.

Hingga saat ini, Provinsi Gorontalo belum memiliki laboratorium yang memadai untuk melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19.

Pemerintah Provinsi Gorontalo masih mengandalkan Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Hanya ada 2 pesawat yang tersedia, yaitu Garuda maupun Citilink. Dan dua-duanya setiap minggunya tidak bisa terbang karena ada beberapa persoalan yang mereka hadapi juga,” kata Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, saat konferensi pers di kantor Dinas Kesehatan, Senin (13/4/2020).

Baca juga: 1 Kasus Positif di Gorontalo, Seluruh Provinsi di Indonesia Sudah Terpapar Covid-19

Mengatasi masalah ini, Rusli Habibie akan memanfaatkan 2 laboratorium yang ada di Gorontalo.

Kedua laboratorium milik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo.

“Kita berusaha agar kita mengembangkan laboratorium yang ada baik milik perguruan tinggi maupun BPOM. Termasuk SDM di dalamnya yang akan kita siapkan. Walaupun ada kekurangan di beberapa hal, kita akan lengkapi dengan anggaran yang kita sediakan,” ujar Rusli Habibie.

Hingga Senin 13 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.093. Selesai pemantauan 2.377 orang dan dalam pemantauan 716 orang. Sementara pasien dalam engawasan (PDP) sejumlah 64 orang, 36 selesai pengawasan dan 28 sisanya dalam pengawasan.

Baca juga: Warga Gorontalo yang Ikut Pertemuan Jemaah Tabligh di Gowa Diisolasi

Hingga saat ini sebanyak 31 spesimen PDP corona sementara menunggu hasil uji Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Kota Makassar.

“Total sampel 78 spesimen yang dikirimkan ke Litbangkes Makassar, hasilnya negatif 46 spesimen. Hasil positif satu spesimen, dalam proses pemeriksaan sebanyak 31 spesimen,” kata Rusli Habibie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com