Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

107 WNA Peserta Ijtima Dunia Telah Pulang ke Negara Asal, 350 Orang Masih Tertahan di Makassar

Kompas.com - 22/03/2020, 11:12 WIB
Hendra Cipto,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Sebanyak 107 Warga Negara Asing (WNA) peserta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang batal digelar, telah kembali ke negara asalnya.

Sedangkan 350 WNA lainnya masih tertahan dan dikarantina di Hotel Grand Sayang, Makassar.

Pejabat (Pj) Wali kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, kesehatan seluruh peserta Ijtima Dunia yang kini dikarantina telah dicek.

“107 orang WNA sudah pulang ke negaranya masing-masing, sedangkan 350 WNA lainnya masih dikarantina sambil menunggu jadwal pemulangan ke negaranya. Kami mengecek kondisinya, termasuk kesehatan, ketersediaan makanan, air minum, dan juga pola pengamanan oleh teman-teman dari kepolisian dan TNI,” kata Iqbal dalam keterangan resmi, Sabtu (21/3/2020) malam.

Baca juga: Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Meninggal karena Serangan Jantung

Iqbal mengungkapkan, dari 350 WNA yang masih dikarantina, ada yang mengalami diare dan telah ditangani oleh tim kesehatan yang bertugas.

Kondisinya berangsur-angsur membaik.

Petugas keamanan terus berjaga di lokasi. Sejauh ini mereka juga cukup kooperatif.

Pemulangan WNA peserta Ijtima dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Polisi Sebut 7 WNA Peserta Ijtima Dunia Sudah Pulang, 429 WNA Masih Menunggu

 

Di mana pemulangan WNA ini disesuaikan dengan jadwal tiket pesawat maupun kapal laut yang akan mengangkut ke negara asal mereka.

“Kami pastikan tempat ini diisolasi total, tidak ada yang bisa keluar dan berbaur dengan masyarakat. Apalagi kita lihat, hotel ini dikelilingi sungai. Kecuali mereka ingin ke bandara atau pelabuhan untuk pulang, baru kita beri izin keluar,” ujar Iqbal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com