Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Makassar Ini Jadi Langganan Banjir Setiap Musim Hujan, Buku Basah, Siswa Diliburkan

Kompas.com - 10/02/2020, 17:20 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ada pemandangan yang kurang menyenangkan di SMA Negeri 19 Makassar saat musim hujan tiba.

Sekolah yang berada di Jalan Inspeksi PAM Timur, Kecamatan Manggala, Makassar ini selalu menjadi langganan banjir setidaknya selama tiga tahun terakhir. 

Di tahun 2020, tepatnya tanggal 6 hingga 7 Februari, pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya lantaran hujan deras yang terjadi di hari itu membuat ruangan kelas banjir. 

Baca juga: Bapak dan Anak yang Tewas Kesetrum Saat Banjir Sempat Diminta Mengungsi

Kepala perpustakaan SMAN 19 Ratna menceritakan, pada hari Kamis pekan lalu, para siswa dipulangkan lantaran banjir sudah sampai di lutut, meski saat itu hanya ada tiga kelas yang terendam. 

"Sampai di lutut kalau yang banjir itu. Masuk sampai ke dalam sini (tiga kelas)" kata Ratna saat menunjukkan 3 kelas yang terdampak banjir, Senin (10/2/2020). 

Genangan air yang masuk ke dalam kelas membuat sebagian buku yang ada di rak juga ikut basah. Begitupun dengan kursi. 

Sisa lumpur yang terbawa usai genangan surut hanya membuat para siswa semakin sulit belajar. 

"Kalau ruangan kelas ini bangunannya lebih rendah dibanding bangunan kelas yang lain," ucap Ratna. 

Ratna mengatakan, di tahun ini, pihak sekolah sudah berupaya untuk membuat ruangan terbebas dari banjir.

Pihak sekolah bakal membangun ulang ruangan kelas.

Namun, perombakan belum selesai dilakukan saat hujan deras terjadi.

Sisa lumpur usai banjir di SMAN 19 Makassar di Jalan Inspeksi PAM Timur, Kecamatan Manggala, Makassar, Senin (10/2/2020).KOMPAS.COM/HIMAWAN Sisa lumpur usai banjir di SMAN 19 Makassar di Jalan Inspeksi PAM Timur, Kecamatan Manggala, Makassar, Senin (10/2/2020).
Hingga pada akhirnya, saat hujan turun tiga kelas yang belum direnovasi kemasukan air. 

"Makanya bangku-bangkunya sama meja kita susun semua supaya tidak terlalu kena air kalau masuk lagi airnya," ujar Ratna. 

Namun di tahun ini, banjir di SMAN 19 tidak terlalu parah. Puncak banjir sendiri terjadi pada tahun 2018 silam. 

Baca juga: Hujan Reda, Banjir di 4 Kecamatan di Kalsel Mulai Surut

Saat itu banjir mencapai pinggang orang dewasa. Hal ini yang membuat pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk mengatasi banjir tahunan di sekolah itu.

"Tiap tahun, sedikit-sedikit sudah mulai ada perubahan. Perbaikan yang dilakukan pihak sekolah membuat air hujan sudah tidak terlalu tinggi meski tetap masih ada masuk di dalam ruangan," ujar Ratna. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com