Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Lahan Berujung Bentrok di Makassar, 6 Orang Terluka, 1 Motor Dibakar

Kompas.com - 22/11/2019, 18:18 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak enam orang mengalami luka akibat bentrok antara warga dengan sekelompok orang yang berasal dari ahli waris tanah lapangan Antang Bittoa, Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel, Jumat (22/11/2019).

Kejadian berawal ketika ratusan warga Antang hendak melakukan aksi gelar sajadah di lapangan Antang Bittoa untuk memprotes pelarangan beraktivitas di lapangan itu yang dikeluarkan oleh Sanga Daeng Caya.

Sanga Daeng Caya mengklaim tanah di lapangan itu miliknya. 

Aksi yang hendak dilakukan warga usai shalat jumat itu tak kunjung terwujud, lantaran lapangan itu telah dijaga sekelompok orang yang diduga disewa Sanga.

Baca juga: Dua Kelompok Mahasiswa UNM Makassar Bentrok, 7 Orang Terluka

Akhirnya keributan pun terjadi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, saling lempar batu tak terhindarkan tatkala warga ingin memasuki lapangan.

Sejumlah anak panah dari busur buatan juga melayang. 

Yudhiawan mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab bentrokan ini. 

"Ada beberapa korban, ada enam yang kena batu, korban kita rawat. Kita imbau masyarakat karena ini hari jumat. Jangan emosi segala sesuatu pasti bisa diselesaikan dengan komunikasi, koordinasi, diskusi yang baik," kata Yudhiawan yang tiba di lokasi untuk meredam kemarahan kedua kelompok. 

Selain enam orang terluka, sebuah sepeda motor juga turut hangus terbakar dalam peristiwa ini.

Bentrokan reda usai pihak kepolisian dengan bersenjata lengkap tiba di lokasi dan menenangkan warga dan kelompok yanh terlibat bentrok. 

Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, Yudhiawan akhirnya memutuskan kelompok yang menjaga lapangan itu untuk pergi.

Selain itu, warga juga tidak dibiarkan untuk beraktivitas dulu di lapangan itu. 

Kini ratusan kepolisian masih berjaga di lokasi. 

"Sementara kita status quo kan dulu karena kalau dipakai kegiatan masyarakat pasti timbul masalah karena ada pihak yang tidak mengizinkan," tutur Yudhiawan. 

Baca juga: Dua Ormas Bentrok di Bekasi, Satu Orang Terluka

Untuk mengetahui duduk perkara bentrokan, pihak kepolisian bakal mempertemukan perwakilan warga dengan perwakilan yang merasa punya tanah serta Pemerintah Kota Makassar. 

"Kita cek histori daripada tanah ini bagaimana. Kita dudukkan yang sebenarnya, terus alas haknya apa, termasuk dari pihak pemkot nanti dicek seperti apa," ujar Yudhiawan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com