KOMPAS.com — Setelah menetapkan tiga tersangka atas kasus penganiayaan yang dialami mahasiswa Univeristas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Andi Fredi Akirmas, fakta demi fakta pun mulai terungkap.
Salah satu motif penyerangan ini merupakan dendam lama akibat bentrokan dari dua organisasi antara pelaku dan korban yang terjadi beberapa waktu lalu.
Motif ini sendiri terungkap setelah penyidik kepolisian Polrestabes Makassar memeriksa 12 orang saksi.
Baca fakta selengkapnya:
Hal itu disampaikan Adnas saat konferensi pers di aula Polrestabes Makassar, Kamis (14/11/2019).
"Jadi memang ada dendam lama. Kemudian mungkin belum ada solusi sampai akhirnya terjadilah hal-hal seperti ini. Ini kemudian yang seharusnya bisa diselesaikan," kata Adnas.
Baca juga: Penganiayaan Mahasiswa UMI Diduga Akibat Dendam Antarkelompok
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan bahwa selain otak penyerangan yang masih berstatus daftar pencarian orang (DPO), ada beberapa pelaku penyerangan juga yang berstatus sama.
"Yang merencanakan aksi penyerangan itu sudah kita identifikasi cuma masih dicari. Dia ini aktor," kata Indratmoko saat diwawancara, Kamis (14/11/2019).
Indratmoko juga mengatakan, penyidik masih mendalami apakah kasus penyerangan ini murni penyerangan biasa atau sudah terencana.
"Nanti mau koordinasi ke jaksa rencana mau ditetapkan 340 tentang pembunuhan berencana karena kan dia dari rumah udah bawa badik artinya ada niat," kata Indratmoko.
Baca juga: Polisi: Penyerang Mahasiswa UMI Makassar Diduga Sudah Rencanakan Aksinya
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMI Prof Loade Husein mengatakan, tiga pelaku penganiayaan yang menewaskan Andi Fredi Akrimas mahasiswa Fakultas Hukum UMI Makassar dikeluarkan dari kampus.
Ketiga pelaku yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Indutsri ini dikeluarkan dari kampusnya karena telah ditetapkan tersangka.
"Mereka dikembalikan ke orangtua alias dipecat sebagai mahasiswa UMI," ujarnya, Jumat (15/11/2019).
Baca juga: Pelaku Penyerangan Mahasiswa UMI Makassar Jarang Ikuti Perkuliahan