Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukannya Sekolah, 2 Pelajar Ini Jadi Pelayan di Kafe, Dibayar Per Botol Bir yang Laku

Kompas.com - 08/10/2019, 13:08 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua remaja yang masih berstatus pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Makassar menjadi korban perdagangan manusia setelah dipekerjakan di salah satu kafe esek-esek yang berada di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, kedua pelajar berinisial NA (17) dan WA (17) itu mengaku dipekerjakan oleh seorang wanita yang bernama Hasma Bondeng (23). 

"Kedua korban dan pelaku diamankan di kafe di daerah perbatasan Parepare dan Sidrap di daerah Pa'de, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, setelah kita berkoordinasi dengan Polres Parepare, Minggu, 6 Oktober," kata Indratmoko saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Fakta Ayah Perkosa Anak Kandung, Hamil 5 Bulan hingga Dijual ke Pria Hidung Belang

Indratmoko mengungkapkan, kedua korban telah meninggalkan rumah sejak 29 Agustus.

Saat itu NA mengaku kepada orangtua untuk pergi ke rumah kerabat di Kabupaten Sinjai. 

Namun, orangtua NA mendapati kabar bahwa anak gadisnya itu tidak berada di sana. Hingga pada akhirnya ia mengetahui anaknya berada di pedalaman Parepare setelah melihat fotonya di media sosial Facebook. 

Tepat tanggal 4 Oktober, orangtua NA melaporkan hilangnya NA ke Polrestabes Makassar. 

"Dari sinilah tim kami (PPA) bersama tim P2TP2A Kota Makassar bekerja sama pihak Polres Parepare melakukan penyelidikan hingga mengungkap kasus ini kesana," ujar Indratmoko. 

Dari hasil interogasi, kedua korban mengakui awalnya diberi uang Rp 300.000 oleh Hasma Bondeng untuk bekerja di kafe. 

Baca juga: KIR Palsu Dijual Rp 300.000, Lebih Mahal dari Mengurus ke Dishub

 

Dari tiga pekan kerjanya itu, keduanya kemudian digaji per tutup botol minuman bir yang laku. 

Setiap botol bir yang laku masing-masing mendapatkan upah Rp 10.000, sedangkan untuk setiap botol minuman ballo, kedua pelajar diupah Rp 5.000. 

"Selama bekerja, diduga ada ancaman fisik dan verbal dari pelaku. Keduanya kurang lebih hampir sebulan bekerja di kafe yang boleh dibilang kafe remang-remanglah. Di kafe itu ada bosnya lagi namanya Bunda Eva. (Korban) jadi pelayan sama nemenin tamu yang mau minum minuman keras (miras)," ujar Indratmoko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com