Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Nurdin Abdullah Tepis Dugaan KKN di Pemprov Sulsel, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 01/08/2019, 21:00 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menepis dugaan praktik KKN yang kental dengan pemerintah provinsi Sulsel sejak ia menjabat sekitar 9 bulan lalu.

Mantan Bupati Bantaeng ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melibatkan keluarganya dalam pengerjaan proyek pemprov Sulsel

Saat diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi lima poin landasan hak angket di gedung DPRD Sulsel, Nurdin bersikukuh pemerintahan yang dipimpinnya selama hampir 11 bulan sangat profesional. 

"Saya minta kepada seluruh ASN/pejabat mohon untuk tidak menangani keluarga saya, yang kedua pada rapat kerja diknas, saya sampaikan lagi mohon untuk kita kerja profesional. Tidak ada satupun keluarga saya yang bisa diberikan fasilitas," ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode ini. 

Baca juga: Disidang oleh DPRD, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Dicecar soal Dualisme Kepemipinan 

Nurdin juga mengatakan ketika dirinya terpilih sebagai gubernur Sulawesi Selatan, ia mengumpulkan keluarganya untuk memilih apakah ingin mengerjakan proyek atau ingin mengabdikan negara. 

Menurut pengakuan Nurdin, ia meyakinkan keluarganya untuk menjaga pemerintahan yang dipimpinnya. 

"Demi Allah, lillahi taala, saya kumpul di rumah jauh sebelum saudara, sepupu, ipar, menantu, saya sampaikan, saya minta anda memilih saya berhenti jadi gubernur, Anda lanjut untuk mengerjakan proyek atau sebaliknya tidak terlibat dalam proyek, saya kepada bangsa dan negara," imbuhnya. 

Soal penunjukkan adik ipar Nurdin

Terkait penunjukan Taufik Fachruddin, adik ipar Nurdin Abdullah sebagai Plt direktur utama Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan, pertimbangan utamanya ialah pengalaman Taufik yang pernah menjabat sebagai dorut Perusda di Kabupaten Bantaeng. 

Taufik dinilai dapat mengembalikan Perusda Sulsel dari kondisi 'sakit' yang menghambatnya. Taufik kata Nurdin merupakan perintis kawasan industri Bantaeng yang sekarang dikenal smelter di Bantaeng. 

Baca juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Penuhi Panggilan Pansus Hak Angket di DPRD

"Mungkin KKN yang dimaksud itu saudara taufik. Perusda itu sakit maka saya minta pak taufik untuk jadi pejabat daerah karena beliau yang merintis kawasan industri bantaeng yang sekarang dikenal smelter jadi bukan karena ada yang lain. Jadi saya bilang tidak ada KKN karena sisa hidup saya abdikan untuk negara," pungkasnya. 

Namun menurut salah satu anggota pansus angket, Fahruddin Rangga, tindakan Nurdin Abdullah yang mengangkat Taufik Fachruddin sebagai dirut Perusda menyalahi Perpres 54 tahun 2017. 

Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan bila hanya alasan penyehatan sehingga mengangkat Taufik tidak lah benar. Pasalnya, ada beberapa karyawan Perusda Sulsel yang hingga kini masih kesulitan keuangan yang dilaporkan kepada Fahruddin Rangga. 

"Tidak serta merta misalnya harus menunjuk Plt dirut untuk menyehatkan itu karena konsekuensi dari itu adalah pasti ada anggaran di dalamnya. Saya kira di forum ini tidak cukup alasan kita bekerja iklas," kata Fahruddin Rangga. 

Baca juga: Adik Ipar Gubernur Nurdin Abdullah Diperiksa Panitia Hak Angket DPRD Sulsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com