JENEPONTO, KOMPAS.com – Beredar video Bisa Dg Kulle (72) yang merupakan pelaku pembunuhan tetangganya, Mappa Dg Ngence (74) melakukan perlawanan kepada keluarga korban hingga tewas diamuk massa.
Video berdurasi 2 menit 9 detik ini beredar luas di jejaring sosial dan menjadi viral.
Dalam video tersebut, terlihat puluhan massa yang mengepung rumah Bisa Dg Kulle.
Juga terlihat dalam video, aparat kepolisian berupaya menenangkan massa dari keluarga korban yang hendak menghakimi pelaku.
Baca juga: Gara-gara Cemburu, 2 Kakek Saling Berkelahi hingga Tewas
Tidak lama kemudian, pelaku yang mengenakan kaos berwarna kuning turun dari rumahnya sambil membawa sebilah parang.
Pelaku terlihat hendak menebas keluarga korban hingga terjadi kejar-kejaran dengan puluhan massa.
Keluarga korban melakukan perlawanan dengan melempari pelaku dengan menggunakan batu dan balok kayu. Hingga akhirnya,pelaku terjatuh terkena batu dan di situlah diamuk massa.
Kepala Polres Jeneponto, AKBP Hery Susanto yang dikonfirmasi, Kamis (25/7/2019) mengatakan, situasi di Kampung Batu Leleng Barat, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan sudah kondusif.
Di mana, pelaku pembunuhan juga ikut tewas diamuk massa.
“Korban dan pelaku sama-sama terbunuh. Situasi di sana sudah kondusif, jadi masing-masing keluarga bisa dapat ditenangkan,” singkatnya.
Baca juga: Perkelahian Berujung Maut, Dua Pemuda Ditusuk, Satu Tewas
Sebelumnya diberitakan, dua kakek bertetangga di Kampung Batu Leleng Barat, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan berkelahi hingga keduanya tewas, Rabu (24/7/2019).
Perkelahian yang menewaskan kedua kakek bernama Mappa Dg Ngence (74) dan Bisa Dg Kulle (72) dilatarbelakangi cemburu.
Awalnya Mappa Dg Ngece sedang memperbaiki jaring rumput laut miliknya di teras rumah pada Rabu pagi.
Bisa Dg Kulle kemudian mendatangi rumah Mappa dengan membawa sebilah parang yang diselipkan di pinggangnya.
Kedua kakek itu sempat terlibat adu mulut. Mappa dicurigai berselingkuh dengan istri Bisa.