Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Diduga Ofisial PSM Makassar Ditangkap karena Bawa Senpi

Kompas.com - 07/07/2019, 20:58 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Salah satu ofisial klub PSM Makassar ditangkap anggota Provost Polres Pamekasan, setelah diketahui membawa senjata api ke dalam stadion, saat pertandingan leg kedua Piala Indonesia, antara Madura United melawan PSM Makassar, di Stadion Gelora Ratu Pamellingan, Pamekasan, Minggu (7/7/2019).

Sekretaris panitia pertandingan, Sapto Wahono kepada sejumlah wartawan menjelaskan, ofisial PSM Makassar diketahui memiliki senjata api, saat terjadinya insiden pelemparan suporter Madura United ke arah kursi pemain cadangan PSM Makassar di menit 92.

Tiba-tiba, seorang pria yang menggunakan ID Card ofisial PSM Makassar, hendak mencabut senjata api yang ditaruh di pinggangnya.

"Insiden itu diketahui anggota Provost dan langsung diamankan ke Polres Pamekasan," ujar Sapto Wahono.

Baca juga: Polisi Buru Residivis Curanmor yang Gunakan Senjata Api

Sapto menambahkan, pria pemilik senjata api itu saat babak pertama pertandingan berlangsung, berada di tribun VVIP bersama dengan pemain PSM Makassar lainnya yang tidak masuk dalam daftar pemain.

Tiba-tiba, di babak kedua pria tersebut berada di kursi pemain cadangan bersama dengan ofisial PSM Makassar lainnya.

"Informasi sementara yang kami terima, pria itu oknum ofisial yang juga pengawal pribadi manajer PSM Makassar," kata Sapto.

Baca juga: Polisi Tangkap Residivis Curanmor yang Biasa Pakai Senjata Api Mainan

Manajemen Madura United, kata Sapto, sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Pamekasan untuk menangani kasus tersebut.

Sapto memastikan bahwa dalam regulasi pertandingan sepak bola, tidak dibenarkan membawa senjata api ke dalam stadion.

"Silahkan konfirmasi ke Polres Pamekasan untuk informasi selanjutnya," ungkap pria yang juga dosen di salah satu kampus di Pamekasan ini.

Kasubag Humas Polres Pamekasan, Iptu Nining Diyah saat dikonfirmasi menjawab masih akan meminta penjelasan ke pihak Provost. 

Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo, belum bisa dimintai keterangan.

Tim pengamanan PSM

Sementara itu, Manajer PSM Makassar Munafri Arifuddin saat dikonfirmasi melalui telpon mengatakan, pria pemilik senjata api yang menggunakan ID card PSM Makassar merupakan tim pengamanan yang dibawa langsung dari Makassar. 

“Itu keamanan yang kami bawa. Ke mana-mana kami selalu membawa keamanan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Munafri.

Baca juga: Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Diduga untuk Penuhi Pesanan Pelaku Curanmor

Lebih lanjut, Munafri mengatakan, pemilik senpi itu merespon tindakan suporter Madura United yang melakukan pelemparan kepada pemain yang duduk di bangku cadangan.

Namun, kebetulan, saat merespon para suporter bajunya tersingkap dan ketahuan ada senjata api di pinggangnya.

“Tidak ada aparat keamanan kami itu mengeluarkan senjata api. Itu kebetulan bajunya tersingkap,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com