Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diautopsi, Jenazah Anggota DPRD Kolaka Utara yang Tewas di Kamar Hotel

Kompas.com - 25/06/2019, 17:15 WIB
Himawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tim Biddokkes Polda Sulsel telah melakukan autopsi jenazah Amri Alwi (45), anggota DPRD Kolaka Utara yang ditemukan tewas di kamar 407 Hotel Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (23/6/2019) lalu.

Autopsi ini atas permintaan keluarga kepada penyidik kepolisian untuk mengusut penyebab kematian Amri.

Paur Doksik Biddokkes Polda Sulsel AKP Sulkarnain mengatakan, pihaknya juga telah menerima sisa makanan yang diserahkan penyidik reskrim Polsek Panakukang yang dijadikan barang bukti atas kematian politisi PDI-P tersebut.

Sampel makanan itu akan diteliti untuk mengetahui apakah dugaan kematian Amri karena keracunan makanan atau bukan.

"Kami ambil sampel makanan di ruangan. Kemudian kami juga mengambil organ yang kira-kira ada hubungannya dengan indikasi keracunan," ujar Sulkarnain, Selasa (23/6/2019).

Baca juga: Anggota DPRD Kolaka Utara Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel

Pengambilan sampel organ, lanjut Sulkarnain, dilakukan pada pukul 00.10 Wita hingga 03.45 Wita. Ia mengatakan, kematian Amri belum sampai enam jam sebelum ditemukan sekitar pukul 20.00 Wita pada Minggu malam.

Hasil autopsi, kata Sulkarnain, telah diserahkan ke laboratorium Patologi anatomi Unhas, sedangkan pemeriksaan sampel makanan diteliti oleh tim Laboratorium Forensik, di Jalan Sultan Alaudin, Pabaeng-baeng Makassar.

"Untuk simpulan belum bisa kami simpulkan tetapi setidaknya ada penggambaran tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan di dalam organ yang kami periksa," terangnya.

Sulkarnain menambahkan, hasil pemeriksaan medis yang dilakukan pihaknya akan keluar paling lambat satu bulan ke depan.

Baca juga: Keluarga Tuntut Hukuman Mati Bagi Pembunuh Ketua DPRD Kolaka Utara

 

Dikatakannya, dalam olah TKP itu, pihaknya juga menemukan obat batuk jenis Parasutin di dalam kamar korban yang dibenarkan anaknya dikonsumsi oleh Amri.

"Untuk hasil pastinya paling cepat tiga pekan ke depan atau paling lambat satu bulan kemudian diserahkan kepada penyidik sebagai bahan penyidikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com