Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Pelaku Ujaran Kebencian yang Sebut 200 Korban Jiwa Saat People Power

Kompas.com - 17/05/2019, 12:51 WIB
Himawan,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Muhammad Aufar (29) alias MA tak berdaya usai diperhadapkan polisi saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jumat (17/5/2019).

MA mengaku hanya menyampaikan unek-uneknya karena merasa Pemilu 2019 dinilai curang.

"Kalau menyadari tentu saya sadari saat update buat status dan saya tahu kalau saya salah," kata MA ketika diwawancara awak media.

Baca juga: Dijanjikan Rp 100 Juta Gelembungkan Suara Caleg Gerindra, 3 Oknum PPK di Bengkulu Diringkus Polisi

MA mengaku mendapatkan informasi bahwa akan ada korban jiwa saat people power dari berita-berita yang beredar di beranda Facebook-nya. Karena merasa terhasut dan ingin meluapkan unek-uneknya secara pribadi.

"Saya sadar dan saya siap akan konsekuensinya," imbuhnya.

Tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel mengamankan Muhammad Aufar (29) dalam kasus dugaan ujaran kebencian melalui Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

MA diamankan usai mengunggah sebuah status di akun Facebook-nya yang mengajak orang-orang untuk ikut gerakan people power 22 Mei mendatang.

Dalam status tersebut, selain mengajak orang untuk melakukan gerakan people power, MA juga memperkirakan akan ada korban jiwa sebanyak 200 orang saat gerakan tersebut dilakukan.

Status ini diunggah pada tanggal 15 Mei 2019 dalam akun bernama Muh Aufar Afdillah Alham.

Baca juga: Polisi Masih Memburu 50 Napi yang Kabur dari Lapas Langkat

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Soendani mengatakan, MA yang juga merupakan honorer di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan membuat status di Facebook-nya itu lantaran kecewa dengan pemerintah.

"Ini jelas melanggar pidana dan ucapan dia sangat berbahaya sekali di akun media sosial di Facebook dan ini diketahui masyarakat luas," kata Dicky saat menggelar konferensi pers di ruang cyber crime Polda Sulsel, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com